KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, Geylang sempat menjadi bahan perbincangan akibat munculnya klaster baru Covid-19 di Singapura yang berasal dari karaoke plus-plus.
Mengutip Kompas.com, Jumat (16/72021), meski Geylang tidak dikatakan sebagai sumber klaster tersebut, klaster karaoke plus-plus menyoroti Geylang sebagai distrik yang diizinkan oleh pemerintah Singapura untuk prostitusi legal.
Selain itu, hingga saat ini pun distrik red light Geylang masih ditutup sejak pandemi Covid-19 melanda Negeri Singa.
Seorang Tour Leader bernama Tony Tjia mengonfirmasi kepada Kompas.com, Minggu (25/7/2021), bahwa Geylang memang dikenal sebagai red district.
Baca juga: Geylang, Distrik dengan Wisata Kuliner Terbesar di Singapura
“Untuk red district-nya terdapat di Geylang lorong 8, 9, 10, dan seterusnya. Di sana sebenarnya ya biasa saja, aman. Red district-nya juga berbentuk rumah biasa saja kok,” ungkap dia.
Tony melanjutkan bahwa bagi orang-orang yang kurang familiar dengan Geylang, mereka tidak akan tahu bahwa di sana terdapat red district lantaran penampilan lokasinya adalah rumah biasa.
Kendati dikenal sebagai distrik red light, dirinya mengatakan bahwa Geylang memiliki pesona lain yang perlu diketahui wisatawan.
Tony mengungkapkan, Geylang merupakan distrik yang terkenal akan kulinernya. Salah satu kuliner yang paling populer di sana adalah hidangan kodok yang berada di depan lorong 13.
“Salah satunya yang ngetop adalah kodok gorengnya, bubur kodok. Kalau untuk kuliner makanannya ada beberapa tempat,” ujar dia.
Senada dengan Tony, Outbound Tour Leader bernama Jimmy S Tjenraputro mengatakan bahwa ragam kuliner yang dijual tidak hanya kuliner khas China dan melayu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.