Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat Diperpanjang, Ini Siasat Pelaku Pariwisata untuk Bertahan

Kompas.com - 27/07/2021, 20:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Saat ini, Bagus banting setir menjadi pengemudi taksi daring meski hal tersebut juga dilakukan sambil mempromosikan usaha pariwisatanya.

Selain itu, dia juga memiliki beberapa usaha melalui kerja sama dengan temannya untuk penjualan beragam produk batik.

“Dan usaha-usaha lain yang minim risiko dan minim modal uang,” lanjut dia.

Baca juga: Jangan Lupa, Jalur Pendakian 11 Gunung Ini Masih Tutup Selama PPKM Darurat

Untuk rencana ke depannya, jika PPKM Darurat diperpanjang mulai 3 Agustus, siasat yang telah dipikirkan oleh Bagus adalah menjadi pembuat konten di YouTube.

“Saya sendiri mencoba mengelola kanal YouTube agar lebih pantas untuk dilihat dan bisa diuangkan,” ucapnya.

Tetap siapkan paket wisata

Meski aktivitas wisata dalam usaha pariwisatanya belum berjalan, Bagus mengatakan bahwa dia tengah menyiapkan open trip ke Bali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Rencananya, jika PPKM Darurat tidak diperpanjang dan mobilitas masyarakat bisa dimulai kembali, serta tempat wisata telah dibuka kembali, paket wisata tersebut akan berlangsung pada akhir September.

Baca juga: Pengelola Hotel di Kota Malang Berharap Solusi Selain PPKM Darurat

“Untuk prokes, wajib masker dan pemberian masker gratis setiap masuk bus agar tidak ada virus terbawa dari luar. Pembatasan tempat duduk untuk menyiasati jaga jarak, dan sterilisasi bus dengan menyemprot armada dan menyediakan hand sanitizer,” jelas dia.

Bus juga akan berhenti setiap empat jam sekali untuk pergantian udara di bus dan sterilisasi area dalam bus.

Baca juga: PPKM Darurat, TN dan TWA akan Buka Sesuai Arahan Satgas Covid-19

Lebih lanjut, wisatawan yang mengikuti paket wisata tersebut akan diberikan minuman selamat datang berupa minuman herbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com