KOMPAS.com – Desa Tete Batu di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur mewakilkan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk lomba Best Tourism Village dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) 2021.
Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/7/2021), Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi mengatakan bahwa desa tersebut telah siap 100 persen untuk menjadi salah satu duta Indonesia dalam lomba itu.
Baca juga: NTB akan Kembangkan 16 Desa Wisata Baru
Pihaknya telah mendaftarkan Desa Wisata Tete Batu melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Sesuai ketentuan lomba Kemenparekraf atas nama pemerintah pusat, berhak mendaftar ke UNWTO,” tutur Yusron di Mataram, Kamis (29/7/2021).
Dalam persiapannya, dia mengatakan bahwa tim Kabupaten Lombok Timur telah menyiapkan beragam kelengkapan data, termasuk sejumlah film pendek yang menggambarkan daya tarik Desa Tete Batu.
Rekomendasi Gubernur NTB Zulkieflimansyah juga telah disampaikan sebagai pelengkap dokumen pendaftaran, dan sebagai bentuk komitmen pemerintah NTB.
Baca juga: NTB Tengah Siapkan Zona Hijau Pariwisata
“Gubernur NTB, Bupati Lombok Timur, dan segenap pihak yang terkait mengucapkan syukur dan terima kasih atas dukungan Menparekraf Sandiaga Uno,” jelas Yusron.
Pihaknya pun yakin Tete Batu akan menjadi wakil Indonesia di ajang bergengsi dunia itu setelah Menparekraf memerintahkan jajarannya untuk melakukan tindak lanjut.
Yusron juga berterima kasih kepada Deputi Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jamadu, yang telah mengonfirmasi dan memastikan bahwa Desa Tete Batu menjadi salah satu dari tiga utusan desa wisata untuk menjadi duta Indonesia dalam Best Tourism Village 2021.
Penggagas dan Ketua Asosiasi Desa Wisata NTB Ahyak Mudin mengatakan bahwa kawasan Tete Batu pantas menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang kompetisi tersebut.
Menurut dia selain keindahan alam yang ditawarkan, Desa Wisata Tete Batu juga menyimpan banyak sejarah.
“Bangunan tempat tinggalnya di Tete Batu jadi tonggak berdirinya puluhan homestay di sekitar desa penyangga. Pondok Soejono menjadi motivasi pertama masyarakat desa mengembangkan Tete Batu jadi desa wisata,” ujarnya.
Baca juga: Sepotong Surga dari Lombok Timur
Selain itu, lanjut Ahyak, Desa Tete Batu juga menjadi pusat akomodasi wisatawan asing yang singgah di Lombok Timur.
“Kini bisa kita lihat kemajuan Tete Batu. Tete Batu menjadi motivator berdirinya puluhan desa wisata di sekitarnya,” sambung dia.
Ahyak mengatakan bahwa Desa Tete Batu terus berkembang bersama dengan desa penyangga lainnya seperti Desa Tete Batu Selatan, Desa Kembang Kuning, dan Desa Jeruk Manis.
Empat desa wisata, bersama Desa Tete Batu sebagai ikonnya, menurut dia kini menjadi penopang utama kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Lombok Sumbawa. Khususnya wisman asal Belanda dan Jerman.
Baca juga: Nasi Kaput, Nasi Khas dari Lombok Timur, Apa Isinya?
“Dengan berbagai keunggulan dan keindahannya, kami berharap Desa Tete Batu bisa menjadi pemenang di ajang lomba dunia ini,” tutup Ahyak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.