KOMPAS.com - Wagyu menjadi salah satu jenis daging yang paling dicari-cari. Daging asal Jepang ini memiliki harga yang mahal lantaran teksturnya yang khas dan rasanya yang nikmat.
Dirangkum dari sejumlah sumber, berikut ini adalah alasan di balik mahalnya harga daging wagyu.
Baca juga: Apa Itu Wagyu Grade A5? Panduan Sistem Penilaian Daging Mahal Jepang
Dilansir dari situs resmi JNTO, para produsen daging wagyu melakukan perawatan ekstra untuk menjaga keaslian dan kelezatan daging tersebut.
Mereka bahkan memperhatikan garis keturunan sapi ternak guna menghasilkan wagyu berkualitas.
Kompas.com melaporkan, ada juga peternak yang memberi pijatan dan bir untuk sapi mereka. Hal tersebut dilakukan agar para sapi tidak stres yang kemudian dapat mempengaruhi kualitas daging.
Baca juga: Daftar 6 Restoran Wagyu Terbaik di Jepang, Simpan Dulu untuk Liburan Nanti
Perawatan yang ekstra dan hati-hati ini membuat daging wagyu memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari jenis daging lainnya.
Adapun kualitas daging wagyu dikontrol langsung oleh pemerintah Jepang. Mereka memberikan sertifikasi untuk menentukan kualitas daging yang dihasilkan.
Mengutip Metro.co.uk, para peternak memberi perawatan ekstra pada sapi penghasil wagyu. Sapi-sapi tersebut memiliki diet yang ketat agar bisa dikualifikasi sebagai wagyu berkualitas tinggi.
Sapi dewasa yang tengah hamil dipelihara untuk diperah susunya. Sedangkan, anak sapi diberi makan pengganti susu dan mendapat jaket jika udara sedang dingin.
Setelah berusia 7-10 bulan anak sapi akan dipindahkan ke peternakan khusus. Mereka menjalani diet ketat dan salah satu pakannya adalah jerami.
Baca juga: Apa Itu Wagyu? Sejarah Daging Mahal Khas Jepang dan Bagaimana Sapi Dipelihara
Dilansir dari Business Insider, sapi penghasil wagyu dirawat agar menghasilkan daging yang punya lebih banyak jaringan lemak (marbling) di dalam serabut otot.
Kuaitas marbling yang tinggi membuat daging wagyu memiliki tekstur yang empuk. Semakin tinggi kualitasnya maka semakin mahal pula harganya.
Selain itu, marbling tersebut juga menambah cita rasa pada daging wagyu.
Baca juga: Sama-sama Mahal, Apa Perbedaan Daging Wagyu dan Kobe?
Daging wagyu terkenal akan harganya yang mahal, bahkan kerap disebut paling mahal di antara daging impor lainnya.
Sebagai perbandingan, sapi Black Angus yang populer di Amerika Serikat (AS) dan Australia harganya mencapai 3.000 dolar AS atau sekitar Rp 47 juta per ekornya.
Sementara itu, sapi penghasil daging wagyu yang sudah siap dijual ke pelelangan harganya bisa mencapai sepuluh kali lipat. Sapi-sapi tersebut bisa dihargai sampai 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 470 juta.
Baca juga: Efek Wabah Corona, Jepang Akan Bagikan Wagyu Gratis bagi Warganya
Harga yang mahal tersebut ditentukan oleh marbling atau jaringan lemak berkualitas yang tersebar merata di antara jaringan otot daging wagyu.
Marbling berkualitas tersebut membuat daging wagyu lebih lembut dan kaya.
Jenis sapi penghasil wagyu
Daging wagyu tidak bisa dihasilkan oleh sembarang jenis atau ras sapi. Daging berkualitas tinggi hanya bisa diperoleh dari jenis sapi yang spesifik ada di Jepang.
Dilansir dari Japan Meat Information Service Center, sapi penghasil wagyu memiliki sertifikasi tersendiri.
Baca juga: Mengenal Marbling pada Wagyu, Jaringan Lemak pada Daging Mahal Khas Jepang
Adapun beberapa jenis sapi penghasil wagyu terbaik di Jepang antara lain, Japanese black, Japanese brown, Japanese shorthorn, dan Japanese polled.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.