Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Percontohan, Desa Wisata Mandiri yang Punya Produk Wisata

Kompas.com - 02/08/2021, 12:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sempat mengatakan bahwa ada sebuah desa yang menjadi desa wisata percontohan di Bintan.

Adapun, desa wisata tersebut adalah Desa Wisata Ekang Anculai di Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Melansir Kompas.com, Minggu (24/1/2021), dia mengatakan bahwa desa itu merupakan salah satu contoh desa wisata terbaik di Indonesia karena memiliki banyak kegiatan dan aktivitas yang melibatkan masyarakat.

Baca juga: Erix Soekamti Kembangkan Desa Wisata Nglinggo Secara Swadaya

Menilik hal tersebut, sebagian orang mungkin bertanya-tanya. Apa itu desa percontohan? Apakah yang masuk dalam kategori tersebut hanya Desa Ekang Anculai saja?

Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Andi Yuwono menjelaskan, desa wisata percontohan adalah desa-desa wisata yang masuk dalam kategori desa wisata mandiri.

Desa wisata percontohan itu desa wisata yang sudah punya status mandiri. Sebanyak 1.838 desa wisata di Indonesia levelnya mulai dari rintisan, berkembang, maju, dan mandiri,” tuturnya, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: Sandiaga Sumringah, 1.831 Desa Wisata Ikut Lomba Kemenparekraf

Desa Wisata Tete Batu di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.dok. Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Desa Wisata Tete Batu di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Andi melanjutkan, dari empat kategori tersebut, desa wisata yang siap dikunjungi hanya yang berada pada kategori berkembang, maju, dan mandiri saja.

Sementara untuk desa wisata yang masuk dalam kategori rintisan, mereka belum siap menerima wisatawan karena hanya sebatas punya potensi dan obyek wisata namun belum punya produk wisata.

Program pengembangan desa wisata mandiri

Andi mengungkapkan, saat ini ada program dari Kemenparekraf untuk mengembangkan 244 desa wisata di Indonesia menuju desa wisata mandiri pada 2021-2024.

Baca juga: Berapa Jumlah Desa Wisata di Indonesia?

Mengutip Kompas.com, Kamis (25/3/2021), hal tersebut sempat disinggung oleh Sandiaga dalam rapat dengan Komisi X DPR pada Kamis.

“Tahun ini (mengembangkan) sekitar 60-an desa wisata menuju desa wisata mandiri. Desa yang sudah mandiri artinya mereka punya produk wisata yang saat orang datang, mereka tidak hanya lihat-lihat saja,” ujar dia.

Dirinya melanjutkan, desa wisata mandiri memiliki produk wisata yang dapat membuat wisatawan melakukan sesuatu bersama dengan para penduduk lokal desa tersebut.

Baca juga: Sandiaga Uno: Desa Wisata, Masa Depan Pariwisata Indonesia

Desa Wisata Nglinggo di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.http://nglinggowisata.weebly.com/ Desa Wisata Nglinggo di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Mulai dari berinteraksi untuk mendapat suatu pengalaman, jalan-jalan keliling desa ditemani warga lokal, melakukan aktivitas harian para warga lokal seperti bercocok tanam, hingga membuat atau membeli produk kreatif hasil desa tersebut.

“Produk kreatif itu tamu yang datang terlibat. Pulangnya beli apa dari desa. Kalau desa kriya, beli oleh-oleh seperti kerajinan kayu, kalau desa UMKM bisa beli makanan ringan. Itu yang dinamakan desa percontohan,” jelas Andi.

Baca juga: Desa Wisata Mana Saja yang Sudah Siap Terima Wisatawan?

Dalam desa wisata mandiri, layanan bagi wisatawan dari hulu ke hilir sudah ada guna memberi kesan yang menempel untuk mereka. Andi melanjutkan, hal tersebut akan membuat pengunjung terus ingin berwisata ke desa itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com