“Tahun ini (mengembangkan) sekitar 60-an desa wisata menuju desa wisata mandiri. Desa yang sudah mandiri artinya mereka punya produk wisata yang saat orang datang, mereka tidak hanya lihat-lihat saja,” ujar dia.
Dirinya melanjutkan, desa wisata mandiri memiliki produk wisata yang dapat membuat wisatawan melakukan sesuatu bersama dengan para penduduk lokal desa tersebut.
Baca juga: Sandiaga Uno: Desa Wisata, Masa Depan Pariwisata Indonesia
Mulai dari berinteraksi untuk mendapat suatu pengalaman, jalan-jalan keliling desa ditemani warga lokal, melakukan aktivitas harian para warga lokal seperti bercocok tanam, hingga membuat atau membeli produk kreatif hasil desa tersebut.
“Produk kreatif itu tamu yang datang terlibat. Pulangnya beli apa dari desa. Kalau desa kriya, beli oleh-oleh seperti kerajinan kayu, kalau desa UMKM bisa beli makanan ringan. Itu yang dinamakan desa percontohan,” jelas Andi.
Baca juga: Desa Wisata Mana Saja yang Sudah Siap Terima Wisatawan?
Dalam desa wisata mandiri, layanan bagi wisatawan dari hulu ke hilir sudah ada guna memberi kesan yang menempel untuk mereka. Andi melanjutkan, hal tersebut akan membuat pengunjung terus ingin berwisata ke desa itu.
“Ada orang yang mendampingi (wisatawan di desa wisata), orang lokal. Di beberapa provinsi, minimal ada satu desa wisata percontohan,” sambungnya.
Andi mengatakan bahwa semua desa wisata mandiri di Indonesia dapat dikatakan sebagai desa wisata percontohan.
Selain Desa Wisata Ekan Anculai, dia menyebutkan terdapat beberapa desa wisata mandiri yang tersebar di Pulau Jawa.
Baca juga: Kampung Blekok, Desa Wisata di Situbondo yang Punya Ribuan Burung Air
Adapun, desa wisata di Pulau Jawa yang sudah berstatus mandiri adalah Desa Wisata Cibuntu di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan Desa Wisata Candirejo di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Lalu Desa Wisata Pentingsari di Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan Desa Wisata Tamansari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: Sejarah Desa Wisata Candirejo Magelang, Dulu Termasuk Desa Miskin
Masing-masing desa wisata tersebut menawarkan pengalaman wisata yang cukup menarik. Desa Wisata Candirejo, misalnya.
Selama berada di sana, wisatawan dapat belajar memasak makanan tradisional khas Jawa seperti gudeg, pecel, atau sate kikil sebelum belajar bermain gamelan bersama para ahli di desa wisata tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.