Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2021, 18:06 WIB

 

KOMPAS.com – Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan sejumlah pihak terkait tengah mengembangkan desa wisata di Indonesia.

Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa desa wisata merupakan masa depan pariwisata Indonesia dan simbol kebangkitan ekonomi.

Baca juga: Sandiaga Uno: Desa Wisata, Masa Depan Pariwisata Indonesia

Dia juga mengatakan, saat ini desa wisata sedang menjadi primadona karena rural tourism tengah naik daun selama pandemi Covid-19.

Desa wisata dapat semua. Dari segi lingkungan, sosialnya memberikan penghidupan masyarakat desa, bisnisnya karena untung, digitalisasi karena sekarang homestay bayar pakai (sistem) digital,” ujar diadalam Kompas.com, Kamis (29/4/2021).

Kendati demikian, Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Andi Yuwono mengatakan, terdapat sejumlah kendala yang didapat saat melakukan pengembangan desa wisata.

1. Sulit kelola bisnis secara kolektif

Menurut Andi, Minggu (1/8/2021), adanya kendala itu salah satunya lantaran desa wisata merupakan bisnis yang menghasilkan uang.

Baca juga: Erix Soekamti Kembangkan Desa Wisata Nglinggo Secara Swadaya

“Ini bisnis yang menghasilkan uang. Sedangkan saat ngomongin desa, pasti bisnis dikelola secara kolektif sulit. Makanya ada pendekatan-pendekatan tersendiri. Kalau kita istilahkan social enterprise di desa,” ungkap Andi.

Guna mempermudah pengelolaan desa wisata oleh masyarakat, Andi mengatakan bahwa biasanya mengembangkan desa wisata dibarengi pendampingan.

Tangkapan layar desa wisata bernama Desa Sumberrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (10/10/2020).dok. Youtube Kementerian Desa, Pembangunan, Daerah Tertinggal, dan Trasmigrasi Tangkapan layar desa wisata bernama Desa Sumberrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (10/10/2020).

Baik itu pendampingan dalam tata kelola manajemen, pengelolaan keuangan, atau pelatihan sumber daya manusia (SDM) agar mereka siap menerima wisatawan saat sudah menjadi desa wisata.

“Itu tidak bisa berdiri sendiri. Desa bersinergi dengan pemerintah, agen perjalanan yang menyediakan paket, dan lain-lain,” ujar dia.

Baca juga: Berapa Jumlah Desa Wisata di Indonesia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Jalan Jalan
Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Travel Update
Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Travel Update
Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Travel Update
Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Travel Update
10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

Travel Tips
Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Travel Update
Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Travel Tips
Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Travel Update
Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Travel Tips
Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Hotel Story
Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Travel Update
Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+