Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Bertambah Jadi Salah Satu Risiko Revenge Travel

Kompas.com - 04/08/2021, 15:27 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Dilansir dari Forbes, travel bubble adalah bentuk kesepakatan dua negara yang telah berhasil mengendalikan Covid-19 untuk membuat gelembung atau koridor perjalanan.

Baca juga: Penerapan Travel Bubble Bakal Rumit

Gelembung perjalanan ini diciptakan untuk memudahkan penduduk kedua negara tersebut untuk melakukan perjalanan secara bebas, bahkan bisa tanpa menjalani karantina. 

Kendati demikian, solusi ini tak bisa diterapkan di semua negara. Travel bubble hanya berhasil untuk negara yang jumlah kasusnya sudah jarang.

Kompas.com melaporkan, travel bubble antara Singapura dan Hongkong ditunda pada bulan Mei 2021 lantaran adanya peningkatan jumlah kasus di Singapura. 

Travel bubble yang tidak memberlakukan karantina bagi para wisatawan itu telah ditunda beberapa kali sejak tanggal awal perencanaannya, yaitu pada bulan November 2020.

Baca juga: Begini Cara Aman Pilih Kursi Pesawat Selama Pandemi

Mematuhi protokol kesehatan, termasuk menjauhi kerumunan dan menjaga jarak, tetap menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan hingga pandemi dapat terkendali.

Jangan lupa untuk selalu mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun, bahkan setelah melakukan vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com