Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Oleh-oleh Khas Kawasan Danau Toba, dari Ulos hingga Tipatipa

Kompas.com - 07/08/2021, 08:12 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Danau Toba dikenal sebagai salah satu obyek wisata andalan di Provinsi Sumatera Utara

Namun, bicara tentang obyek wisata tak akan lengkap rasanya jika tidak menyertakan oleh-oleh khas daerah tersebut.

Baca juga: 5 Wisata di Parapat, Kota yang Indah di Tepi Danau Toba

Berikut ini adalah lima suvenir khas Danau Toba yang cocok diberikan kepada keluarga ataupun teman:

Kain ulos

Kain Ulos Dok. Shutterstock Kain Ulos Dok. Shutterstock

Kain ulos adalah kain tenun yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat suku Batak. Kain ulos digunakan untuk beragam upacara adat, baik pernikahan, kelahiran, maupun kematian.

Kain ini memiliki banyak jenis dan motif, beberapa di antaranya adalah ulos antakantak, ulos bintang maatur, ulos bolean, ulos mangiring, ulos padang ursa, ulos lobu-lobu, dan ulos pinuncaan.

Masing-masing jenis ulos memiliki makna dan kegunaan yang berbeda-beda.

Kini, kain ulos juga diperjualbelikan secara umum. Salah satu daerah yang terkenal sebagai produsen kain ulos adalah Desa Lumban Suhi Suhi di Kecamatan Pangururan, Pulau Samosir.

Wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut dapat menyaksikan pembuatan kain ulos secara langsung. Tak hanya itu, mereka juga bisa membeli kain ulos sebagai buah tangan.

Baca juga: Indahnya Pemandangan Danau Toba dari Ketinggian di Geosite Sipinsur

Kacang sihobuk

Oleh-oleh dari Tanah Batak, Kacang Sihobuk. Oleh-oleh ini kacang ini bisa jadi pilihan ketika berlibur ke sekitar Danau Toba.KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Oleh-oleh dari Tanah Batak, Kacang Sihobuk. Oleh-oleh ini kacang ini bisa jadi pilihan ketika berlibur ke sekitar Danau Toba.

Dilansir dari Kompas.com, kacang sihobuk berasal dari Desa Sihobuk, Tapanuli Utara. 

Pada dasarnya, makanan ringan ini memiliki rasa yang serupa dengan jajanan berbahan dasar kacang lainnya.

Namun, yang membedakan jajanan ini dengan makanan ringan lainnya adalah proses pengolahannya yang cukup unik.

Setelah melalui penyortiran, kacang akan direndam selama tiga hingga lima jam. Kemudian kacang-kacang tersebut akan ditiriskan dan dijemur hingga kering.

Kacang lalu disangrai menggunakan pasir dalam wajan tanah liat berukuran besar.

Setelah itu, kacang akan dipisahkan dari pasir dan dikemas beserta kulitnya.

Kacang ini memiliki rasa gurih dengan tekstur yang empuk.

Baca juga: Itinerary Wisata Samosir 2 Hari 1 Malam, Nikmati Panorama Danau Toba

Mangga sibandang

Mangga Sibandang DOK. Shutterstock Mangga Sibandang DOK. Shutterstock

Pulau Sibandang atau Pulau Pardepur di kawasan Danau Toba dikenal sebagai daerah penghasil mangga. Oleh sebab itu, banyak ditemukan pohon mangga di setiap sudut pulau.

Mangga yang dihasilkan dari pulau ini memiliki rasa yang manis. Dagingnya berwarna kuning dengan tekstur berserat, tetapi lembut dan penuh sari buah. 

Jika kamu berkunjung ke Pulau Sibandang pada bulan Januari atau Februari, mangga sibandang akan mudah dijumpai.

Pasalnya, pada kedua bulan itu, mangga sibandang sedang dalam musim panen.

Baca juga: Legenda Danau Toba, Tercipta akibat Amarah Putri Jelmaan Ikan

Itak gurgur

Itak Gurgur memiliki bentuk yang sama dengan Pohulpouhul. Bedanya, Itak Gurgur tidak dikukus.KOMPAS.COM/YOSIA MARGARETTA Itak Gurgur memiliki bentuk yang sama dengan Pohulpouhul. Bedanya, Itak Gurgur tidak dikukus.

Pencinta jajanan tradisional wajib memasukkan itak gurgur ke daftar oleh-oleh saat mengunjungi Danau Toba.

Makanan tradisional suku Batak ini terbuat dari campuran tepung beras, kelapa, gula aren, dan garam yang dikepal.

Itak gurgur memiliki rasa yang manis dan gurih, serta biasa digunakan dalam upacara adat.

Baca juga: Sejarah Danau Toba, Letusan Gunung Api yang Hampir Musnahkan Manusia

Tipatipa

Tipa-tipaKOMPAS/RADITYA HELABUMI Tipa-tipa

Tipatipa adalah sereal khas Batak. Disebut sereal karena bentuknya yang mirip dengan oat.

Makanan khas daerah Porsea, Kabupaten Toba, ini terbuat dari beras atau padi muda yang dipipihkan.

Baca juga: 20 Tempat Wisata Sekitar Danau Toba, Cocok untuk Pencinta Wisata Alam

Tipatipa yang sudah kering biasanya disajikan dengan dicampur gula dan garam.

Tipatipa menjadi kudapan yang dibuat menjelang musim panen untuk menunjukkan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Sang Pencipta.

Kini tipatipa menjadi salah satu produk industri kreatif masyarakat setempat yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com