UNGARAN, KOMPAS.com - Tiga peziarah dengan tujuan Sendang Suroloyo Gunung Ungaran sempat hilang kontak sejak Kamis (5/8/2021) sebelum ditemukan oleh relawan pada Sabtu (7/8/2021) sekira pukul 11.00 WIB.
Mereka mendaki melalui Desa Nyantnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Jalur yang mereka daki pun berbeda dengan jalur wisata pendakian. Biasanya, pendaki menjangkau puncak tertinggi Ungaran (Puncak Banteng Raider dan Puncak Botak) via Perantunan atau basecamp Mawar.
Baca juga: Curug Lawe Benowo di Ungaran, Air Terjun Indah dengan Lingkungan Asri
Menurut Kepala Desa Nyatnyono bernama Parsunto, kejadian tiga orang hilang ini adalah yang pertama kali.
"Sejak saya menjabat, ini adalah kejadian yang pertama. Memang jarang peziarah yang naik hingga Puncak Suroloyo," jelasnya saat dihubungi.
Parsunto mengatakan bahwa Puncak Suroloyo Gunung Ungaran secara geografis masuk ke dalam wilayah Perhutani.
"Tapi memang paling dekat itu Desa Nyatnyono, kalau jalan ke Puncak Suroloyo butuh waktu sekitar dua sampai tiga jam," tuturnya.
Selain sendang, para peziarah juga biasa ngalab berkah ke dua makam yang berada di bawah puncak. Yakni di dekat wilayah Ngipik ada Makam Mbah Ceguk atau Mbah Abdullah dan yang dekat di area hutan cemara ada Makam Mbah Nyai Suko.
"Itu bukan jalur pendakian, juga bukan untuk ritual ya. Tapi yang naik kesana itu biasanya punya maksud tertentu," kata Parsunto.
Menurut dia, jalur menuju Sendang Suroloyo memang sudah ada meski tidak terawat karena jarang dilalui. Bahkan, belum tentu dalam waktu satu bulan ada yang menuju Puncak Suralaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.