Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Gunungkidul Berpotensi Hilang Rp 5 Miliar akibat Tempat Wisata Tutup

Kompas.com - 08/08/2021, 13:25 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi kehilangan pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 5 milar.

Pendapatan itu adalah dari sisi retribusi wisata karena penutupan kawasan wisata saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang sudah lebih dari sebulan.

"(berpotensi kehilangan) Rp 5 miliar. Ini baru dari sisi retribusi, belum termasuk yang digerakkan secara mandiri oleh pelaku wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti kepada Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Pengunjung Nekat ke Pantai Gunungkidul Makin Banyak

Pihaknya semula menargetkan PAD pariwisata sebesar Rp 18 miliar tahun 2021. Namun hingga triwulan ketiga ini, target tersebut belum juga tercapai, bahkan tidak ada pemasukan sama sekali karena penutupan.

Melihat kondisi ini, pihaknya berencana akan menurunkan target PAD dari retribusi menjadi Rp 13 Miliar.

Akan tetapi, penurunan itu belum dihitung dari sisi ekonomi kepada masyarakat. Dia mencontohkan, pengeluaran belanja wisatawan sebelum pandemi rata-rata mencapai Rp 140.000 per orang.

Baca juga: Dinas Pariwisata Gunungkidul: Lebih dari 7.000 Pelaku Wisata Terdampak PPKM

Namun saat pandemi, pengeluaran turun drastis ke kisaran Rp 80.000, dengan jumlah wisatawan pada 2020 hanya sekitat 1,8 juta orang.

"Jadi bisa diperkirakan penurunan pendapatannya seperti apa," ucap Asti.

Pelaku wisata yang terdampak PPKM

Asti menyebutkan, sekitar 7.000 pelaku wisata terkena dampak PPKM Darurat. Salah satu faktor penyebabnya adalah minimnya simpanan finansial.

Saat penutupan di awal pandemi, pelaku wisata masih bisa bertahan hidup selama 3 sampai 4 bulan dengan simpanan yang dimiliki.

Pantai Ngobaran, salah satu obyek wisata di Kabupaten Gunungkidul.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pantai Ngobaran, salah satu obyek wisata di Kabupaten Gunungkidul.

 

Namun saat penutupan kedua ini, dampaknya cukup besar. Saat dibuka uji coba, pelaku wisata baru mulai bangkit dan pemasukan belum sepenuhnya normal, malah ditutup lagi.

Asti mengungkapkan jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana memberikan bantuan untuk memulihkan wisata Gunungkidul masuk di dalamnya. Dana yang disiapkan mencapai Rp 2,4 triliun.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Tempat Wisata di Gunungkidul Masih Tutup

 

Namun untuk jumlah sasaran hingga bentuknya seperti apa disebut masih dibahas.

"Pastinya bukan tunai, tapi diarahkan untuk kegiatan-kegiatan yang mendorong wisata lebih siap saat akan dibuka kembali," kata Asti.

Turunkan target kunjungan wisatawan Gungkidul

Sebelumnya, Sekretaris Dnas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan akan merevisi target kunjungan wisata.

Target kunjungan wisatawan pada 2021 awalnya mencapai 2,5 juta orang. Namun, adanya kebijakan PPKM Level 4 membuat revisi atas angka target kunjungan perlu dilakukan.

Meski demikian, pihaknya belum bisa memperkirakan di kisaran berapa penurunan angka target kunjungan tersebut.

Baca juga: Belum Dapat Bantuan Selama Tutup, Pelaku Wisata Gunungkidul Berharap Ada Solusi

 

Sebab diperlukan pembahasan dengan Sekretaris Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul.

"Revisi target kunjungan akan kami sesuaikan dengan APBD Perubahan," kata Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com