Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Menjaga Kelestarian Hewan Selama Berwisata

Kompas.com - 10/08/2021, 18:10 WIB
Shalika Rahma Kencana,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wisata alam adalah salah satu opsi untuk menghabiskan waktu liburan.

Sebab, wisata tersebut memberi kesempatan bagi para wisatawan untuk melihat dan mempelajari secara langsung mengenai alam di sekitarnya.

Dalam melakukan kegiatan wisata tersebut, penting bagi para wisatawan untuk terus peduli dan menjaga kelestarian hewan-hewan yang ditemui selama berwisata, termasuk satwa liar

Baca juga: 5 Lokasi untuk Bisa Bercengkerama dengan Satwa Liar Nusantara

Dilansir dari forbes.com dan cntraveller.com, berikut adalah sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian hewan selama berwisata:

Jaga jarak dengan satwa liar

Apabila melihat satwa liar dalam perjalanan, wisatawan tetap menjaga jarak setidaknya 100 yard atau sekitar 91 meter dari satwa tersebut.

Ketentuan tersebut berlaku, khususnya untuk satwa liar berukuran besar, seperti beruang atau serigala.

Menjaga jarak tidak hanya memastikan keselamatan wisatawan, namun juga dapat memastikan keselamatan satwa yang ditemui.

Baca juga: 10 Aktivitas Wisata Bersama Satwa Liar Paling Kejam di Dunia

Jangan memegang dan memberi makan satwa liar

Satwa liar memiliki naluri untuk menjaga jarak dari satwa liar lain yang berbahaya baginya, dan manusia.

Mereka bisa merasa terancam dan akan membela diri jika pelancong mendekati atau menyentuh mereka.

Presiden dan CEO dari organisasi nirlaba Humane Society of the United States di Amerika Serikat (AS), Kitty Block, menyarankan wisatawan untuk tidak memegang, mendekati, dan memberi makan satwa liar. 

Kendati demikian, wisatawan harus curiga jika seekor satwa liar membiarkan mereka untuk mendekat. 

"Mereka mungkin sakit, terluka, atau dikondisikan mendapat makanan dari manusia. Interaksi seperti ini dapat membahayakan satwa liar dan wisatawan," ujar Block, dikutip dari forbes.com.

Rusa timor (cervus timorensis) beraktivitas di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (5/6/2020). Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pras.ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA Rusa timor (cervus timorensis) beraktivitas di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (5/6/2020). Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pras.

Bertanya kepada ahlinya

Pembuat film dokumenter tentang satwa liar, Nicola Brown, merekomendasikan wisatawan untuk bertanya pada ahli di lokasi saat mengunjungi suatu tempat wisata alam

Selain menambah wawasan, hal tersebut juga membuat wisatawan mengetahui lebih jauh tentang satwa liar di habitat aslinya. 

"Jika Anda mengetahui mereka lebih jauh, hal itu akan membantu Anda untuk lebih menghargai mereka," ujar Brown kepada cntraveller.com.

Baca juga: 5 Wisata Alam di Lumajang, Pas untuk Liburan

Ingin berlibur bersama hewan peliharaan? Cek dulu ke dokter hewan

Buat persiapan matang jika ingin berlibur bersama hewan peliharaan, salah satunya dengan memeriksakan mereka ke dokter hewan terlebih dahulu. 

Pastikan bahwa hewan peliharaan sudah divaksinasi lengkap yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan mereka selama perjalanan.

Selain itu, cantumkan nomor telepon di kalung hewan peliharaan, sehingga sang pemilik hewan peliharaan bisa dihubungi meski sedang bepergian. 

Baca juga: Pertanda Hewan Peliharaan Harus Segera Dibawa ke Dokter Hewan

Penuhi kebutuhan hewan peliharaan sebelum bepergian

Seperti manusia, hewan juga memiliki kebutuhan yang perlu dipenuhi.

Wisatawan disarankan membawa air dan makanan cadangan, sekaligus perlengkapan untuk hewan peliharaan sesuai tempat wisata yang dituju, salah satunya adalah sepatu bot khusus untuk mendaki. 

Tidak hanya itu, wisatawan juga disarankan menyiapkan kotak P3K khusus hewan peliharaan untuk keadaan darurat. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com