Ia menambahkan bahwa mesin tersebut bekerja seperti lilin, dan proses pembakarannya menciptakan kondisi yang menghasilkan jelaga.
Sementara itu, analis di Northern Sky Research bernama Dallas Kasaboski menerangkan, penerbangan suborbital satu kali dari Virgin Galactic yang berdurasi satu jam setengah dapat menghasilkan tingkat polusi yang setara dengan penerbangan trans-Atlantic selama 10 jam.
Hal tersebut cukup mengkhawatirkan lantaran Virgin Galactic berambisi menerbangkan wisatawan ke batas luar angkasa beberapa kali sehari.
Baca juga: 4 Cara Mengurangi Jejak Karbon Saat Berwisata
Untuk informasi, menurut space.com, penerbangan suborbital adalah penerbangan yang mencapai ketinggian tertentu dan belum mencapai orbit dengan kecepatan yang lebih rendah.
Berdampak ke lapisan atmosfer
Saat diluncurkan, roket membutuhkan propelan dalam jumlah besar agar dapat keluar dari atmosfer bumi. Roket Falcon 9 dari SpaceX, misalnya, membutuhkan kerosin.
The Guardian melaporkan, bahan-bahan tersebut melepaskan berbagai zat ke atmosfer, antara lain karbon dioksida dan klorin.
Baca juga: Mau Lihat Penampakan Stasiun Luar Angkasa? Cek Dulu Lokasinya
Associate professor physical geography dari University College London bernama Eloise Marais menjelaskan, walau emisi karbon roket dinilai lebih kecil dibanding industri penerbangan, namun persentasenya naik hingga mencapai 5.6 persen per tahun.
"Untuk satu penerbangan jarak jauh (long-haul), terdapat satu hingga tiga ton karbon dioksida (per penumpang)," kata Marais, dikutip dari The Guardian.
Sedangkan, saat peluncuran roket, 200-300 ton karbon dioksida dibagi untuk sekitar empat penumpang.
Baca juga: Hotel Ruang Angkasa Pertama Akan Mulai Dibangun 2025
Adapun salah satu masalah utama dari penerbangan roket adalah kemampuannya mencemari lapisan atmosfer bumi yang lebih tinggi yang akan bertahan selama dua hingga tiga tahun.
Untuk makhluk hidup di bumi, bahan bakar dapat mengeluarkan panas dalam jumlah besar sekaligus menambah ozon di lapisan troposfer yang dapat menahan panas, seperti efek rumah kaca.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.