Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2021, 10:12 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah New South Wales, Australia, mengumumkan pembatalan festival Vivid Sydney untuk kedua kalinya akibat adanya lockdown Covid-19 di negara bagian tersebut. 

"Membatalkan (festival) untuk tahun kedua (rasanya) sangat mengecewakan, tetapi keputusan yang paling bertanggung jawab adalah membatalkan lebih awal, memberikan kepastian kepada semua orang, dan meminimalkan dampak jika memungkinkan," kata Menteri Pekerjaan, Investasi, dan Pariwisata New South Wales Stuart Ayres, dikutip dari 9News, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Australia Tutup Perbatasan Hingga Akhir 2022

Vivid Sydney adalah festival pertunjukan cahaya dan musik tahunan yang diadakan di Sydney, Australia.

Festival ini menampilkan instalasi dan proyeksi cahaya luar ruangan, pertunjukan musisi lokal dan internasional, dan acara lainnya. 

Baca juga: Kilau Aborigin dan Jeritan I Love You di Vivid Sydney

"Kami membutuhkan waktu untuk memproses seluruh detail - terima kasih atas kesabarannya selagi kami bersiap untuk perayaan kreativitas dan inovasi yang aman dari Covid dan spektakuler di musim semi ini," tulis akun Twitter @VividSydney, Rabu (14/7/2021).

Vivid Sydney, festival cahaya di AustraliaDok. Destination NSW Vivid Sydney, festival cahaya di Australia

Sebelum dibatalkan, acara sempat diundur menjadi bulan September 2021. 

Namun kini festival cahaya tersebut dibatalkan sepenuhnya karena adanya ketidakpastian dan untuk meminimalisir dampak pandemi terhadap sejumlah pihak, antara lain peserta acara, pengisi acara, dan sponsor. 

Baca juga: Gibran Buka Cabang Restoran di Sydney Tahun Depan

Vivid Sydney digelar kembali tahun 2022

Meski acara tersebut dibatalkan tahun ini, penyelenggara Vivid Sydney mengumumkan bahwa acara tersebut akan digelar pada 2022 mendatang.

Dilansir dari situs web Vivid Sydney, festival cahaya ini akan hadir kembali pada 27 Mei hingga 16 Juni 2022.

Baca juga: Paling Banyak Dikunjungi Turis, Ini 6 Tempat Wisata Gratis di Sydney

Adapun, menurut Ayres, persiapan untuk acara tahunan ini sedang dilakukan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Travel Update
Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Travel Update
6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

Jalan Jalan
Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Travel Update
Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Jalan Jalan
Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Travel Update
36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Travel Tips
Sejumlah Pantai di Italia Batasi Jumlah Turis demi Menjaga Lingkungan

Sejumlah Pantai di Italia Batasi Jumlah Turis demi Menjaga Lingkungan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+