Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surga Pencinta Durian di Desa Gunci Aceh Utara, Harganya Murah

Kompas.com - 14/08/2021, 18:31 WIB
Masriadi ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Pencinta durian kemugkinan akan sangat senang saat mengunjungi sentra penghasil buah beraroma menyengat itu.

Di Aceh Utara, tempat seperti itu ternyata ada di Desa Gunci, Kecamatan Sawang. Desa itu salah satu penghasil durian terlezat di Kabupaten Aceh Utara. Letaknya jauh di pedalaman.

Kiri-kanan depan rumah warga Desa Gunci, diletakan buah durian yang memang dijual kepada pengunjung.

Baca juga: Wisata Monumen Samudera Pasai di Aceh Utara Ditutup akibat Fondasi Bangunan Tak Kuat

 

Harganya durian di Desa Gunci sangat murah. Jika di Kota Lhokseumawe Durian dijual Rp 30.000 per buah, di desa itu hanya Rp 10.000 saja.

Menuju ke sana bisa dilakukan melalui rute Simpang Tiga Krueng Mane, persis di sisi Jalan Medan-Banda Aceh. Lalu belok ke kanan menuju jalan Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Kondisi jalan tidak terlalu bagus karena aspal di beberapa ruas jalan sudah terkelupas. Ikuti jalan lurus itu sampai Tugu Durian, ikon durian di atas tugu kecil di pertigaan jalan.

Dari sana, belok kanan sampai jembatan. Lalu belok ke kiri dan lurus, perjalanan pun sampai di Desa Gunci.

Makan durian di kebun 

Menariknya jika pengunjung kenal dengan warga atau petani lokal, mereka langsung merasakan sensasi makan durian di kebunnya.

Langsung memungut durian yang baru jatuh dan menyantapnya. Rasanya sungguh manis, gurih, kenyal, dan legit.

Tokoh muda desa itu bernama Fazir Ramli mengatakan, kawasan itu dipenuhi pohon durian, manggis, langsat dan rambutan. Saat musim buah, pengunjung bisa datang untuk berburu tiga jenis buah itu.

Pengunjung memilih buah durian di Desa Gunci, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Sabtu (14/8/2021)KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Pengunjung memilih buah durian di Desa Gunci, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Sabtu (14/8/2021)

Di kebun, tersedia pondok untuk tempat menunggu durian jatuh. Di sanalah pengunjung bisa menunggu durian. Sembari menunggu, mereka bisa memetik manggis atau langsat.

“Kami di sini menjual buah itu dengan harga desa. Murah tapi kualitasnya terjamin. Tawar tak perlu bayar,” kata Fazir Ramli, Sabtu (14/8/2021).

Baca juga: Wings Air Hentikan Sementara Penerbangan Aceh Utara-Medan

Bahkan, harga buah pun dihitung persaudaraan. Misalnya, makan sepuasnya hanya banyar Rp 100.000.

“Cenderung ke pertemanan. Bagi kami masyarakat desa begitu, saudara jauh lebih penting. Walau saudara dalam arti teman,” katanya.

Promosi Desa Gunci masih kurang

Fazir menyebutkan, promosi desa itu masih terbilang kurang. Sehingga warga di luar Aceh tidak mengetahui banyak tentang betapa lezatnya durian Sawang.

“Harus kita promo lagi lebih kencang di media sosial,” tutur dia

Musim buah di kawasan itu dimulai akhir Juli hingga akhir Agustus 2021. Setiap bulan itu, Fazir mempersilakan pengunjung datang untuk memborong buah sepuasnya dan merasakan sensasinya.

Baca juga: Makan Durian Bisa Bikin Mabuk, Benarkah?

Warga Kota Lhokseumawe bernama Rizkita Gita mengatakan, ia datang ke desa itu untuk menikmati buah durian. Terlebih, sepanjang pinggir desa terdapat Krueng Sawang, sungai dengan bebatuan besar dan sangat segar.

“Sensasi makan buah di kebun itu tak ternilai. Itu tak bisa diukur dengan uang,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com