Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Oleh-oleh khas Banyuwangi, dari Kopi Sampai Kain Batik

Kompas.com - 15/08/2021, 06:58 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berwisata ke Banyuwangi tak akan lengkap rasanya jika tak membeli oleh-oleh khas dari daerah tersebut.

Buah tangan khas daerah ini pun sangat beragam, mulai dari minuman, makanan dampai kain batik.

Berikut ini adalah oleh-oleh yang wajib patut dicoba saat mengunjungi Banyuwangi.

Baca juga: Sejarah Banyuwangi dari Kerajaan Blambangan sampai Zaman Belanda

1. Kopai Osing

Kopai Osing atau kopi osing merupakan salah satu produk andalan daerah Banyuwangi. Kopi jenis ini berasal dari pohon kopi yang tumbuh di lembah antara pantai dan gunung di Banyuwangi.

Biji Kopai Osing ini memiliki keistimewaan tersendiri. Pasalnya, biji kopi tersebut makin mahal jika disimpan dalam waktu lama.

Kopai Osing, kopi khas Banyuwangi DOK. ShutterstockShutterstock Kopai Osing, kopi khas Banyuwangi DOK. Shutterstock

Pengolahan biji kopi yang masih tradisional juga menambah keistimewaan oleh-oleh yang satu ini.

Baca juga: 7 Wisata Alam Banyuwangi, Pesona di Ujung Timur Pulau Jawa

Kopai Osing tak hanya menjadi primadona pencinta kopi lokal. Biji kopi pilihan dari Banyuwangi ini bahkan sudah merambah ke berbagai negara.

2. Kue Bagiak

Kue bagiak merupakan kue kering khas Banyuwangi. Kue ini memiliki cita rasa gurih dan manis.

Dilansir dari "Umbi-umbian dan Pengolahannya" karya Teti Estiasih, Widya Dwi Rukmi, dan Elok Waziiroh, kue bagiak terbuat dari tepung sagu, tepung tapioka, margarin, gula, susu krim, air, dan bahan pengembang.

Kue Bagiak, oleh oleh khas Banyuwangi DOK. Shutterstock Kue Bagiak, oleh oleh khas Banyuwangi DOK. Shutterstock

Kue ini dapat dengan mudah dijumpai di minimarket, pasar tradisional, dan pusat oleh-oleh yang tersebar di Banyuwangi.

Baca juga: Satu Suro Menurut Budayawan Banyuwangi, Memohon Keselamatan dari Wabah Covid-19

Kue ini memiliki umur simpan yang cukup lama, yaitu antara sembilan bulan sampai satu tahun. Oleh sebab itu, kue ini sangat cocok dijadikan sebagai buah tangan saat berkunjung ke Banyuwangi.

 

3. Ladrang Sabrang

Ladrang Sabrang merupakan camilah khas Banyuwangi yang terbuat dari umbi ungu. Camilan ini berbentuk panjang pipih yang renyah dan gurih.

Adonan Ladrang Sabrang, camilan khas banyuwangi DOK. Shutterstock Adonan Ladrang Sabrang, camilan khas banyuwangi DOK. Shutterstock

Tak hanya umbi ungi, ladrang sabrang juga memiliki variasi berupa rasa bawang.

Selain rasanya yang gurih, daya simpan yang cukup lama juga membuat ladrang sabrang cocok sebagai oleh-oleh.

Baca juga: Tradisi Satu Suro di Banyuwangi, dari Jamasan hingga Petik Laut

4. Anyaman Gintangan

Oleh-oleh khas Banyuwangi tak hanya makanan. Ada pula kerajinan tangan yang bisa dibawa pulang.

Desa Gintangan menjadi salah satu sentra industri kerajinan di Banyuwangi. Desa ini terletak di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.

Anyaman Gintangan asli Banyuwangi DOK. Shutterstock Anyaman Gintangan asli Banyuwangi DOK. Shutterstock

Salah satu kerajinan yang paling terkenal dari desa ini adalah anyaman bambu. Keterampilan menganyam ini telah dilestarikan secara turun temurun dari dari generasi terdahulu.

Tak hanya membeli kerajinan dari anyaman bambu, pengunjung juga dapat menyaksikan dan turut serta dalam proses pembuatannya jika berkunjung ke Desa Gintangan.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi Lakukan Pendataan Jumlah Pelaku Sektor Pariwisata

5. Kain batik Osing

Batik Osing menjadi salah satu oleh-oleh menarik yang patut masuk ke dalam daftar belanjaan wisatawan sebelum meninggalkan Banyuwangi.

Kain yang dibuat masyarakat Suku Osing ini menggunkan bahan-bahan alami sebagai pewarna.

Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Banyuwangi DOK. Kemiren.comDOK. Kemiren.com Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Banyuwangi DOK. Kemiren.com

Contoh pewarna alami adalah daun krangkong (sejenis kangkung), daun lamtoro, daun mangga, daun jati, jengkol, kulit kopi, daun ketepeng, putri malu, dan kumis kucing.

Motif kain batik khas Banyuwangi ini juga spesial karena menunnjukkan perpaduan budaya Majapahit dan Mataram.

"Namun yang menarik untuk motif batik khas Banyuwangi adalah keterpengaruhan unsur Mataram pada motif Banyuwangi tidak terlalu terlihat, bahkan (motifnya) diubah namanya, contoh motif wader kesit yang menyerupai rilis," tutur budayawan Banyuwangi Aekanu Hariyono kepada Kompas.com, Kamis (12/8/2021).

Wisatawan yang ingin menyaksikan secara langsung pembuatan batik ini dapat mengunjungi desa Kemiren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com