Bagian bawah rumah atau lantai satu dahulu digunakan sebagai kandang hewan ternak. Bagi suku Batak, jumlah hewan ternak yang ada di sebuah rumah menunjukkan kekayaan dari pemiliknya.
Baca juga: Itinerary Jalan-jalan ke Samosir 3 Hari 2 Malam
Sementara itu, lantai dua atau bagian dalam digunakan sebagai ruang keluarga. Pemilik rumah tidur dan menerima tamu di ruangan tersebut.
Ada pula bagian penyimpanan harta dan tempat ritual yang dibuat menyerupai laci tanpa penutup. Bagian ini mengelilingi atap ruang utama dan menempel langsung pada dinding.
Setiap rumah memiliki motif ukiran dinding luar yang berbeda. Ukiran tersebut menceritakan kehidupan dari pemilik rumah di masa lalu dan harapan mereka di masa mendatang.
Ukiran pada dinding rumah bolon ini disebut gorga. Hanya pemahat dengan pemahaman akan corak khas Batak-lah yang boleh membuat ukiran tersebut.
Pemahat gorga dipercaya memiliki kemampuan khusus untuk melihat masa lalu dan masa depan keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
Menurut travel blogger Ahsari Yudha, menginap di rumah adat suku Batak memberikan kesan tersendiri. Yudha mengungkapkan bahwa penginapan di Huta Tinggi memberikan perasaan otentik.
"Pertama yang jelas adalah feeling otentik ya, karena memang itu benar-benar aslinya rumah adat orang Batak yang ditinggalkan," kata dia sebagai salah satu pembicara dalam virtual tour tersebut.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Danau Toba yang Instagramable
Atourin menyelenggarakan acara tur secara virtual ke sejumlah Desa Wisata pada 14-15 Agustus 2021. Desa Huta Tinggi menjadi salah satu tujuan dalam tur tersebut.
Acara ini digelar secara gratis dan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.