KOMPAS.com - Huta Tinggi adalah desa wisata yang terketak di sekitar Danau Toba. Desa ini lebih tepatnya terletak di Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Suku Batak Toba menjadi penduduk asli yang mendiami kawasan ini.
Saat berkunjung ke desa wisata itu, para wisatawan dapat terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat setempat. Mereka juga akan diajak melihat panorama Danau Sidihoni yang terletak di tengah Pulau Samosir.
Selain kegiatan wisata, Desa Huta Tinggi juga memiliki aneka kuliner khas Batak yang disajikan untuk pengunjung.
Baca juga: Mendalami Kehidupan Suku Batak Toba di Desa Wisata Huta Tinggi
Berikut ini adalah beberapa kuliner khas Batak Toba yang patut dicoba saat berkunjung ke Huta Tinggi.
Saat berada di Desa Huta Tinggi, wisatawan dapat menyantap mi gomak sebagai makanan pembuka. Makanan ini juga dijuluki spaghetti Batak karena tekstur dan rasanya mirip dengan pasta.
"Kalau itu makanan untuk menjamu wisatawan di sini. Jadi untuk makanan pembuka, kita akan kasih mereka mi gomak untuk memperkenalkan spaghetti Batak tadi," tutur Stella Angelica, pegiat wisata Desa Huta Tinggi.
Ia menyampaikannya dalam acara tur virtual Desa Huta Tinggi yang diadakan Atourin, Sabtu (14/8/2021).
Mi gomak adalah olahan yang terbuat dari umbi-umbian. Sajian ini disajikan dengan kuah kaya rempah khas Batak yang disebut andaliman.
Baca juga: Mi Gomak, Mi Pedas Khas Batak
Andaliman merupakan tanaman liar berduri yang hanya bisa dijumpai di Pulau Samosir. Tumbuhan ini memberi rasa pedas pada masakan.
Kue lapet
Tidak hanya mi gomak, pengunjung juga bisa menyantap kue tradisional bernama lapet. Kue ini terbuat dari tepung, kelapa, dan gula pasir yang dikukus.
Kue lapet memiliki perpaduan rasa manis dan gurih.
"Di sini ada lapet, makanan khas juga. Kalau ini dia itu dari tepung terus pakai kelapa, kita campurkan gula putih juga, terus dikukus jadi makanan namanya lapet," jelas Stella.
Baca juga: Homestay Unik Desa Huta Tinggi Pulau Samosir, Menginap di Rumah Adat Batak
Mangga menjadi buah yang mudah dijumpai di Pulau Samosir. Mangga tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan mangga pada umumnya.
Tak hanya itu, mangga khas Samosir ini juga bisa dimakan langsung dengan kulitnya.
Baca juga: 9 Tempat Wisata Samosir, dari Perbukitan hingga Desa
"Kalau ini mangga khas Samosir. Rasanya manis dan jarang ada yang busuk," terang Stella.
Dali ni horbo, keju khas Batak
Samosir terkenal akan kerbau yang dapat ditemukan hampir di setiap sudutnya.
Menurut Stella, kerbau merupakan hewan ikonik di Desa Huta Tinggi. Tak heran jika desa wisata ini memiliki makanan khas yang terbuat dari susu kerbau.
Olahan susu kerbau khas Batak Toba disebut dali ni horbo. Makanan ini berbentuk seperti keju yang dimasak secara tradisional menggunakan tumbuhan khusus bernama ano-ano.
Ano-ano adalah tanaman sejenis lidah buaya yang tumbuh di sekitar Danau Toba. Tumbuhan ini yang membuat susu kerbau menggumpal hingga menyerupai keju.
Baca juga: Itinerary Wisata Samosir 2 Hari 1 Malam, Nikmati Panorama Danau Toba
Jika biasanya keju diolah menjadi pendamping makanan seperti roti atau kue, dali ni horbo disantap menggunakan nasi putih.
"Keju yang kita makan sebagai lauk nanti tambahannya dengan nasi putih. Kita olah dengan rempah-rempah khas Batak Toba juga," tutur Stella.
Sajian ini memiliki rasa asin dan sedikit rasa asam, sedangkan tekstur dali ni horbo lebih mirip kembang tahu.
Selain dengan nasi putih, dali ni horbo juga cocok dimakan dengan olahan ikan mas yang disebut naniarsik oleh warga setempat.
Baca juga: Itinerary Jalan-jalan ke Samosir 3 Hari 2 Malam
Tuak adalah minuman beralkohol khas suku Batak. Minuman ini terbuat dari fermentasi getah nira dan kolang-kaling.
Minuman beralkohol berwarna putih gading ini memiliki rasa manis dan agak pahit.
Sederet makanan dan minuman khas tersebut merupakan bagian dari paket wisata di Desa Huta Tinggi. Dengan membayar Rp 800.000 sampai Rp 1 juta, pengunjung sudah bisa menginap di penginapan dan menikmati sajian tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.