4. Punya kain tenun khas Koja Doi
Salah satu kerajinan khas Koja Doi adalah kain tenun. Kerajinan ini dibuat masyarakat setempat dengan alat yang masih tradisional.
Proses pembuatan kain tenun ini bisa memakan waktu sekitar empat hari sampai satu minggu. Harga dari kain tenun khas Koja Doi sekitar Rp 400.000 per lembarnya.
“Ciri kain tenunnya itu coraknya berasal dari daerah Buton. Itu warnanya terang semua,” ujar Chelsea.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa mendesain sendiri corak dan warna dari kain tenun tersebut. Penrajin di Desa Koja Doi, dapat membuatkan kain tenun sesuai dengan selera dan pesanan dari pembeli.
Baca juga: Mengenal Suku Baduy yang Baju Adatnya Dipakai Presiden Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR 2021
Jembatan batu yang dibuat secara gotong royong tersebut, memiliki Panjang hingga 680 meter. Jembatan unik ini dibangun masyarakat pada tahun 1987.
“(Di jembatan batu) bisa mancing, bisa juga foto-foto, duduk santai. Tergantung situasi dan kondisi. Bisa menikmati matahari terbit, bisa menikmati matahari terbenam," tutur Chelsea.
Atourin mengadakan rangkaian tur virtual pada 14 dan 15 Agustus 2021. Dalam acara tersebut, peserta dapat berkunjung secara virtual ke Desa Huta Tinggi yang ada di Pulau Samosir, Sumatera Utara dan Desa Koja Doi di Flores, Nusa Tenggara Timur.
Acara tersebut merupakan bentuk Kerjasama Atourin dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Jika kamu berencana mengunjungi Koja Doi secara langsung setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir, jangan lupa tetap mematuhi protocol Kesehatan yang berlaku. Jangan lupa juga untuk segera melakukan vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.