Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Kena Blacklist 5 Tahun di Gunung Sindoro, Pura-pura Sakit demi Konten TikTok

Kompas.com - 20/08/2021, 19:26 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Seorang pendaki berinisial IFP asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dilarang mendaki selama lima tahun di Gunung Sindoro karena pura-pura sakit demi konten TikTok.

“Soal blacklist lima tahun memang betul. Pendaki meminta evakuasi di Pos 3, setelah pihak basecamp melakukan pertolongan pertama yang katanya masih mengeluh kesakitan, tetapi malah buat video TikTok,” jelas seorang perwakilan dari Basecamp Ndoro Arum, jalur pendakian Gunung Sindoro via Banaran, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Naik Gunung Prau Bisa Lihat Gunung Sindoro dan Sumbing, Coba Lewat Igirmranak

Kronologi pelarangan IFP untuk mendaki Gunung Sindoro dari semua basecamp Gunung Sindoro bermula saat dia meminta evakuasi di pos 3 pada Selasa (17/8/2021).

Pada saat itu, IFP meminta pertolongan kepada ranger yang sedang berpatroli dan langsung ditangani. Dia pun dibantu oleh pihak basecamp sampai atas Pos 1.

Setibanya di atas Pos 1, ranger memutuskan untuk memandu survivor agar cepat sampai basecamp. Kemudian, dia diantar oleh ojek dari Pos 1 menuju Basecamp Ndoro Arum.

Baca juga: Catat, Ini Sanksi Pendaki Gunung Sindoro jika Buang Sampah Sembarangan

“Sesampainya di basecamp, dianya jalan normal seolah-olah tidak ada gejala keseleo. Sedangkan personel di basecamp bersiap melakukan pertolongan lanjutan,” kata perwakilan basecamp tersebut.

Setelah itu, pendaki tersebut langsung berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motor dan kembali ke rumah sebelum kembali lagi ke basecamp.

Tempat wisata di Kabupaten Banjarnegara - Pemandangan Gunung Sindoro yang terlihat dari Telaga Dringo di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.SHUTTERSTOCK / Bortolomeus Abdi W Tempat wisata di Kabupaten Banjarnegara - Pemandangan Gunung Sindoro yang terlihat dari Telaga Dringo di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Dia kembali ke basecamp dengan berkendara tidak sopan dan mengganggu masyarakat untuk mengambil helm,” jelas dia.

Adapun, IFP berkendara dengan cepat di area pemukiman yang sedang ramai. Tepatnya di jalur samping basecamp yang memiliki tempat mengaji untuk anak-anak.

Sekembalinya di Basecamp Ndoro Arum, dia memarkirkan motor di tengah jalan meski sudah diperingatkan oleh para petugas.

Baca juga: Sindoro via Tambi, Ini Estimasi Waktu Pendakiannya

“Sudah diperingatkan dari pihak basecamp malah berperilaku tidak sopan. Ada salah satu pihak basecamp mengingatkan, 'Jangan parkir di tengah jalan, mas' tapi dia tidak mendengarkan. Terus dia langsung pulang dengan terburu-buru,” jelas perwakilan basecamp tersebut.

Selain berpura-pura sakit demi konten TikTok, ugal-ugalan saat berkendara di area ramai warga, dan mengabaikan petugas basecamp, IFP juga melanggar aturan basecamp yakni tidak membawa turun sampah.

Baca juga: 11 Aturan yang Mesti Kamu Patuhi kalau Ingin Mendaki Gunung Sindoro

“Dari pihak basecamp tidak menghubungi, kita langsung unggah ke media sosial buat efek jera,” tutup perwakilan Basecamp Ndoro Arum.

Sebagai informasi, pendakian Gunung Sindoro via Ndoro Arum sudah dibuka kembali dengan kuota maksimal 40 pendaki per hari.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat mendaki tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com