Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendaki Gunung Burni Telong Aceh, Bisa Lihat Matahari Terbit

Kompas.com - 21/08/2021, 07:30 WIB
Masriadi ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Hawa dingin menyelimuti seluruh Gunung Burni Telong yang terletak di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, Jumat (20/8/2021). 

 

Burni Telong bisa dicapai melalui rute Jalan Medan-Banda Aceh. Setibanya di pertigaan PT Pabrik Kertas Kraf Aceh (KKA), ikuti jalan beraspal lurus menuju arah Gunung Salak.

Selanjutnya, berhentilah di Perempatan Simpang Pondok, Kabupaten Bener Meriah.

Di lokasi tersebut terdapat pos ranger, sekaligus tempat pemandu swasta menunggu pendaki ke gunung berketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

Baca juga: Hilangnya Harmoni di Kaki Burni Telong

Kini, Burni Telong bukan lagi sebatas untuk para pencinta alam. Masyarakat yang hobi mendaki juga kerap mengunjungi gunung itu.

“Sekarang ramai sekali pendaki. Bukan sebatas pencinta alam lagi. Masyarakat umum, pegawai kantoran juga banyak,” kata pemandu bernama Daus dari Bentang Adventure. Ia menghabiskan hidupnya menemani para pendaki ke gunung tersebut.

Mendaki Gunung Burni Telong

Pendaki di shelter tiga di Gunung Burni Telong, Kabupaten Bener MeriahKOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Pendaki di shelter tiga di Gunung Burni Telong, Kabupaten Bener Meriah

Sepanjang pendakian, hujan mengguyur gunung berkabut tersebut. Pegunungan dan kebun kopi samar terlihat di kiri-kanan jalur. Suhu udara menunjukkan 16 derajat Celsius.

Dari titik awal pendakian hingga ke shelter empat butuh waktu sekitar empat jam. Shelter empat adalah tempat mayoritas pendaki menggelar tenda seadanya.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali, Wings Air Perpanjang Pembatalan Terbang Medan-Aceh sampai 31 Agustus 2021

Jika hujan turun, maka panasnya api unggun tak bisa dinikmati dan dinginnya luar biasa.

Sinyal ponsel akan timbul dan tenggelam sepanjang empat jam tersebut, sehingga menyulitkan para pendaki untuk berkomunikasi ke keluarga yang ditinggalkan. 

Untuk menghalau dingin, Daus menyarankan agar sering menggosokkan kedua tangan.

“Itu solusi jika tak bisa memasang api,” katanya.

Melihat bunga Edelweis

Pendaki di shelter tiga di Gunung Burni Telong, Kabupaten Bener MeriahKOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Pendaki di shelter tiga di Gunung Burni Telong, Kabupaten Bener Meriah

Selanjutnya, dari shelter tiga menuju puncak butuh waktu sekitar tiga jam lagi.

Pendaki harus menyesuaikan waktu agar mereka dapat tiba tepat saat matahari terbit di puncak gunung. 

Tempat tersebut merupakan tempat bagi bunga Edelweis untuk tumbuh.

Pendaki yang beruntung dapat melihat bunga abadi tersebut bermekaran. Sayangnya, saat kunjungan kali ini, bunga itu sedang tidak mekar.

Baca juga: 20 Tempat Wisata Alam di Aceh, dari Pantai hingga Air Terjun

Salah seorang pendaki dari Lhokseumawe, Rizkita, menceritakan alasannya mendaki Gunung Burni Telong bersama teman-temannya. 

“Kami mendaki buat hobi. Sekalian ingin tahu keindahan dari ketinggian. Masak, warga Aceh tak pernah mendaki gunung paling populer di Aceh ini,” kata Rizkita.

Mendaki dengan niat yang tulus

Pendaki di shelter tiga di Gunung Burni Telong, Kabupaten Bener MeriahKOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Pendaki di shelter tiga di Gunung Burni Telong, Kabupaten Bener Meriah

Daus menyarankan pengunjung untuk mendaki gunung dengan niat yang tulus. Mereka tak boleh berpikiran aneh dan merusak lingkungan.

“Jika niat tulus, lurus, Insya Allah akan aman hingga ke puncak. Stamina terjaga sendiri,” katanya.

Untuk menemukan keindahan di puncak gunung, Daus juga menyarankan para pendaki untuk berkomunikasi dengan para pemandu terlebih dahulu.

Baca juga: 5 Wisata Menarik di Gayo Takengon Aceh, Kunjungi Usai PPKM

 

Menurutnya, tindakan tersebut dapat membantu mereka untuk tiba di puncak tepat matahari terbit tanpa ditutupi awan. 

“Jika tak tahu, tiba di puncak pas awan penuh. Maka, matahari pun tak terlihat di puncak,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com