Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Suku Osing di Banyuwangi, Ujung Timur Pulau Jawa

Kompas.com - 21/08/2021, 09:08 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Rumah adat suku Osing

Dikutip dari jurnal berjudul Sistem Struktur Rumah Adat Tradisional Suku Osing karya Prasetya dan kawan-kawan, rumah tradisional Osing memiliki sistem struktur yang sederhana.

Konstruksi utama dari rumah tersebut adalah empat pilar utama yang menopang bangunan. Empat pilar utama ini disebut soko. Rumah tradisional ini diturunkan oleh sebuah keluarga dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Baca juga: 5 Oleh-oleh khas Banyuwangi, dari Kopi Sampai Kain Batik

Bahasa suku Osing

Dilansir dari Kajian Bahasa Osing dala Modernitas karya Andhika Wahyudiono, istilah Using atau Osing untuk menyebut bahasa di Banyuwangi muncul pertama pertama kali dalam tulisan Lekkerkerker yang terbit pada 1923.

Pemuda Suku Osing mengajar tari di Desa Kemiren DOK. Galeri Desa KemirenDOK. Galeri Desa Kemiren Pemuda Suku Osing mengajar tari di Desa Kemiren DOK. Galeri Desa Kemiren

Bahasa Jawa dan Bahasa Osing sebenarnya merupakan pengembangan dari Bahasa Jawa Kuno. Bahasa Using sebelumnya hanya dikenal sebagai dialek dari bahasa Jawa.

Namun, pada Agustus 1997, DPRD Banyuwangi melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mulai mengizinkan mata pelajaran Bahasa Osing menjadi salah satu muatan lokal di sekolah.

Baca juga: 4 Tempat Nikmati Pertunjukan Seni Tradional di Banyuwangi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com