Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Suku Tengger di Kawasan Bromo, Peradaban sejak Zaman Majapahit

Kompas.com - Diperbarui 30/01/2022, 16:24 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Rumah adat dan bahasa suku Tengger

Menurut Batoro dalam bukunya, rumah tradisional suku Tengger pada awalnya masih berupa rumah gubuk sederhana.

Atap rumah terbuat dari alang-alang atau susunan bambu yang dibelah.

Perkembangan arsitektur rumah suku ini mencerminkan perkembangan sosial budaya yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Secara adat, susunan ruang di rumah suku Tengger terdiri atas petamon atau ruang tamu, paturon atau ruang tidur, pawon atau dapur dan padmasari atau tempat pemujaan terhadap Sang Hyang Widi.

Baca juga: 7 Wisata di Kawasan Bromo dan Semeru yang Wajib Dikunjungi

Rumah adat suku Tengger aslinya memiliki lantai kayu dan pintu geretan yang dilengkapi kunci kayu atau slorok. Rumah ini memiliki tiang utama yang berumlah empat sampai 12 buah.

Suku Tengger menggunakan bahasa Jawa-Tengger dalam kehidupan sehari-hari. Seperti bahasa Jawa pada umumnya, ada tingkatan bahasa yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat.

Bagi orang yang sudah akrab atau berusia seantaran, mereka biasanya menggunakan bahasa ngoko dengan logat Tengger yang khas.

Sedangkan untuk menunjukkan rasa hormat pada orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi, mereka akan menggunakan bahasa krama.

Baca juga: Viral, Lokasi Erupsi Semeru Jadi Spot Selfie, Termasuk Dark Tourism?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com