Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biro Perjalanan Wisata Butuh Bantuan Pemerintah untuk Bangkit

Kompas.com - 22/08/2021, 17:09 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Pentingnya sumber daya manusia di sektor pariwisata

Pada kesempatan yang sama, Executive Director Horas Tours Indra Surja Fadjar mengatakan, merekrut orang untuk bekerja di sektor pariwisata tidaklah mudah. 

Indra bercerita bahwa sekitar 50 persen karyawannya sudah mengundurkan diri, kini yang tersisa mendapat upah seadanya. Pihaknya juga masih membayar BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja. 

Baca juga: Cerita Para Pelaku Wisata Yogyakarta, Beralih Profesi untuk Bertahan Hidup

Menurutnya, yang dibutuhkan di sektor pariwisata tidak hanya keahlian mengoperasikan komputer dan memahami sektor itu, tapi juga kebiasaan (habit) mereka dalam menghadapi wisman.

"Salah satu contoh yang selalu jadi kendala pihak kita, terutama driver, kernet, guide (yang) merokok. Kadang bicara sama tamu pun (ada) rokok di bibirnya. Itu semua sudah kita gembleng terlebih dahulu, tapi masalahnya mereka sudah enggak on duty lagi, beralih profesi," ujarnya.

Baca juga: Industri Pariwisata di Jogja Rugi Rp 10 Triliun Selama Pandemi

Ia pernah bertanya kepada pelaku sektor pariwisata yang sudah beralih profesi tentang keputusan mereka untuk kembali atau tidak. 

"Kalau saya ngobrol dengan mereka - kalau buka lagi pariwisata mau (gabung kembali), (mereka bilang) pikir dulu lah karena sudah enggak jaminan di pariwisata ini," katanya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com