Menurut Fauziah dalam jurnalnya yang berjudul Karakteristik Arsitektur Tradisional Papua, rumah adat suku Asmat yang tinggal di pesisir pantai berupa rumah panggung dengan bentuk persegi empat.
Suku ini membentuk pemukiman di sepanjang garis pantai yang dekat dengan muara sungai. Pemukiman suku Asmat memiliki pola liner berderet mengikuti bentuk garis pantai.
Rumah tradisional ini disebut Rumah Jew. Suku Asmat menggunakan anyaman daun sagu dan nipah sebagai atap rumah.
Sementara itu dinding rumah terbuat dari kulit kayu atau papan yang disusun. Pengikat antar sambungan dinding dan kerangka menggunakan tali rotan dan akar pohon.
"Setiap kampung mempunyai satu rumah bujang yang dipakai untuk upacara adat dan upacara keagamaan dan banyak rumah keluarga," imbuh Prasetya dalam jurnalnya.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Suku Dayak di Borneo
Sumber:
Pusat data dan Analisa Tempo. 2019. Suku Asmat, Daerah Melahirkan Pemahat Handal yang Hidup Terpencil. TEMPO Publishing
Husni, M. & T.R. Siregar. 2000. Perhiasan Tradisional Indonesia. Direktorat Permuseuman, Direktorat Jendral Kebudayaan
Lestari, U.F. Ria. 2014. Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra. Jurnal Gramatika. 2(1). Hal: 17-28
Widharyanto. 2013. Kondisi Papua Terkini: Berangkat dari Kasus Asmat. Universiras Sanata Dharma Yogyakarta
Prasetya, L.E. 2013. Budaya Lokal sebagai Potensi dalam Penyembangan Kasawan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Asmat. Simposium Nasional RAPI XII. Hal: 23-30
Fauziah, N. 2014. Karakteristik Arsitektur Tradisional Papua. Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2. Hal: 19-29
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.