Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Yogyakarta Minta Kepastian Kapan Target 80 Persen Warga Bervaksin Tercapai

Kompas.com - 26/08/2021, 17:15 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menanggapi rencana pemerintah DIY untuk membuka pariwisata setelah 80 persen warganya bervaksin. 

Lebih tepatnya, pihak PHRI DIY minta kepastian kapan 80 persen warga sudah mendapatkan vaksinasi.

Kepala PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan kepastian target selesai vaksinasi 80 persen menjadi panduan bagi para pengelola hotel dan restoran, sehingga mereka bisa bersiap membuka kembali usahanya.

Baca juga: PHRI Yogyakarta Minta Ada Solusi Jika Lockdown Diterapkan

"Kita juga usul, apakah ada data kurang berapa persen sebetulnya untuk mencapai 80 persen itu. Kemudian sampai berapa atau bulan apa untuk mencapai 80 persen itu? Ini berhubungan dengan kita untuk budgeting planning jadi sekarang kita le genjot tu kapan to," ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (26/8/2021).

Lanjut Deddy, pengelola hotel dan restoran tidak bisa langsung membuka usahanya setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 diperpanjang beberapa kali.

Baca juga: Industri Pariwisata di Jogja Rugi Rp 10 Triliun Selama Pandemi

"Iya ini untuk ancang-ancang, karena bisnis itu ancang-ancang. Nah ancang-ancang itu kan berdasarkan data, kalau acuannya 80 persen per hari kita diberi laporannya dong," ungkapnya.

Sambung dia, data yang dibutuhkan oleh PHRI berupa data vaksinasi di berbagai kabupaten dan kota. Misalnya saja di Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta sehingga dalam membentuk budget planning dapat lebih mudah.

Baca juga: PHRI Jogja Sambut Baik Rencana Pemerintah Adakan Work From Jogja

"Kalau itu acuannya menjadi 80 persen kita per hari diberi laporan dari pemda. Oh Kota (Yogyakarta) sekian dari penduduknya, Bantul sekian, Kulon Progo sekian lalu diakumulasi sekian. Itu akan lebih mudah kita mem-budget planning kita," ujarnya.

Ilustrasi Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta.UNSPLASH/Fahrul Razi Ilustrasi Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk mempercepat target vaksinasi ini pihaknya telah menggelar beberapa vaksinasi Covid-19 di Yogyakarta dengan bekerjasama dengan TNI dan Polri. 

"Kemarin dua hari di SCH (Sleman City Hall), kemudian kemarin juga di Pantai Baron, masing-masing (peserta) di SCH 4.000, Pantai Baron 2.000," kata dia.

Baca juga: Desa Wisata Nglanggeran Yogyakarta Ikuti Lomba Desa Wisata UNWTO

Pihaknya juga akan menggelar vaksinasi di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo.

"Ini kita bekerja sama dengan TNI Polri juga akan melakukan vaksinasi di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo, kalau Kota (Yogyakarta) kelihatannya sudah tidak perlu," imbuhnya.

Baca juga: Lebih dari 30.000 Pelaku Wisata di Yogyakarta Sudah Divaksinasi

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, tempat wisata di DIY belum akan dibuka selama vaksinasi di DIY belum mencapai 80 persen karena berisiko tinggi menularkan Covid-19.

"Selama belum 80 persen jangan dibuka. Risikonya masih tinggi. Kita hati-hati jangan mau cepat-cepat," kata Sultan.

Baca juga: Si Dewi Sintal, Program Promosi Desa Wisata di Gunungkidul Yogyakarta

Sultan menambahkan vaksinasi di DIY baru mencapai 50 persen, dan pada bulan Oktober ditargetkan 100 persen dapat diselesaikan.

"Kita baru 50 persen. Oktober ini 100 persen harus bisa diselesaikan. Harapan saya 20.000 per hari (vaksinasi) tapi rata-rata 12.000-an semoga bisa selesai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com