Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Dani, Penghuni Tanah Papua yang Punya Tradisi Potong Jari

Kompas.com - 27/08/2021, 12:16 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Agama dan keyakinan suku Dani

Menurut Husni dan Siregar, masyarakat suku Dani menyebut diri mereka sendiri sebagai nit baliemega yang berarti "kami orang Baliem".

Sementara itu, menurut Hastuti, suku Dani lebih suka disebut sebagai orang parim.

"Sebagian besar suku Dani memeluk agama Kristen Protestan, namun tidak bisa lepas dari adat istiadatnya sebagai penganut kepercayaan roh-roh orang yang sudah meninggal," tulis Hastuti dalam jurnalnya.

Baca juga: 

Perpaduan dari dua keyakinan tersebut dapat dilihat dari upacara adat yang dilakukan oleh masyarakatnya. Mereka masih secara rutin melakukan ritual-ritual penghormatan terhadap roh leluhur.

Tradisi pemotongan jari suku Dani

Tradisi Niki Paleg Suku Dani di Papua DOK. Shutterstock/chris piasonShutterstock/chris piason Tradisi Niki Paleg Suku Dani di Papua DOK. Shutterstock/chris piason

Dilansir dari Makna di Balik Tradisi Niki Paleg Suku Dani di Papua karya Putro dan Nadira, suku Dani memiliki cara yang cukup ekstrim dalam menunjukkan duka cita atas kematian orang terdekat.

"Suku Dani melambangkan rasa sedihnya bukan hanya dengan menitikkan air mata melainkan juga dengan memotong jari-jari mereka," tulis Putro dan Nadira.

Pemotongan jari wajib dilakukan jika ada anggota keluarga atau kerabat terdekat seperti ayah, ibu, adik dan kakak yang meninggal. Tradisi ini disebut dengan tradisi niki paleg.

Baca juga:

Selain sebagai ungkapan duka cita, pemotongan jari juga diartikan oleh suku Dani sebagai pencegah datangnya malapetaka. Musibah tersebut dipercaya bisa saja merenggut nyawa anggota keluarga lainnya.

Pemotongan dapat dilakukan pada semua jari kecuali ibu jari. Biasanya, bagian yang dipotong adalah dua ruas jari.

Tradisi niki paleg ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan dilakukan secara turun-temurun.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com