Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Lama, Bantul akan Turunkan Target PAD Pariwisata

Kompas.com - 27/08/2021, 17:49 WIB
Markus Yuwono,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

 

Wisata Bantul tutup sampai 30 Agustus

Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Pelayanan Informasi Wisata, Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan kawasan wisata di Kabupaten Bantul masih tutup sampai 30 Agustus 2021.

Baca juga: Itinerary Wisata Pantai di Bantul

Hal ini sesuai Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 35 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

Dalam Inmendagri kabupaten/kota di DIY yang masih berstatus level 4 adalah Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul.

"Iya masih ditutup sementara untuk kawasan wisata yang dikelola oleh Pemkab Bantul sampai 30 Agustus 2021," kata Markus.

Ia mengakui saat penutupan kawasan wisata terutama pantai, sulit melakukan pemantauan kunjungan.

Sebab, jalur wisata pantai juga berfungsi sebagai jalur menuju kawasan wilayah Gunungkidul. Tak sedikit wisatawan yang mengaku akan balik ke Gunungkidul tetapi ternyata malah berwisata.

Baca juga: Mengenang Gempa Yogya dengan Berkunjung ke Monumen Gempa di Bantul

"Setiap hari tertentu atau seperti malam 15 Muharram kemarin ada tim khusus yang memutar balik wisatawan. Kalau hari biasa memang sulit memantau ya," kata dia.

"Paling saat di kawasan pantai mereka diminta untuk membubarkan diri, dan tidak berkerumun," kata Markus.

Markus menjelaskan selama tempat wisata tutup, pihaknya kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup banyak.

Jika dihitung rata-rata saat pandemi, PAD yang diperoleh sekitar Rp 400 juta sampai Rp 500 juta per pekan.

Belum lagi belanja wisatawan, dihitung rata-rata Rp 150.000 per orangnya. Jika dihitung delapan pekan penutupan maka angkanya cukup besar. 

"Memang cukup banyak, tetapi upaya ini untuk mengurangi penyebaran Covid-19," kata Markus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com