Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua Turis Punya Gawai, Bantul Usulkan Pakai Kartu Vaksin

Kompas.com - 27/08/2021, 18:42 WIB
Markus Yuwono,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan solusi jika wisatawan kesulitan mengakses aplikasi PeduliLindungi.

Usulan tersebut adalah pengunaan kartu vaksin. Hal ini karena tidak semua wisatawan memiliki gawai yang bisa mengakses aplikasi tersebut.

Baca juga: 3 Kuliner Mi Khas Bantul yang Tak Boleh Terlewatkan...

"Saat ketemu kemarin saya menawarkan Pak Singgih (Kepala Dispar DIY), kalau nanti ada kesulitan di lapangan terkait PeduliLindungi, saya nawar yang penting wisatawan punya bukti divaksin atau menunjukkan kartu vaksin," kata Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (27/8/2021).

Menurut dia, tak semua wisatawan memiliki gawai yang bisa mengunduh aplikasi PeduliLindungi.

Baca juga: Itinerary Wisata Pantai di Bantul

Sementara itu, menurutnya, orang yang sudah divaksin bisa dipastikan memiliki kartu vaksin.

"Kita cari solusi karena tidak semua punya smartphone, kalau sertifikat vaksin kan punya semua," ucap Kwintarto.

Pantai Goa Cemara di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta dipenuhi rimbun pohon cemara di kanan-kiri jalan dengan dahannya yang menjuntai saling bertemu membentuk gapura.KOMPAS.com/DANI J Pantai Goa Cemara di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta dipenuhi rimbun pohon cemara di kanan-kiri jalan dengan dahannya yang menjuntai saling bertemu membentuk gapura.

Selain itu, aplikasi tersebut sulit dilakukan di tempat wisata seperti kawasan Pantai Parangtritis.

Hal ini karena saat ini aplikasi Visiting Jogja dipakai untuk pendataan wisata. Pihaknya berharap kedua aplikasi tersebut bisa terintegrasi.

Baca juga: Tempat Wisata di Bantul Sudah Bisa Nontunai

"Aplikasi Visiting Jogja itu kalau bisa sudah diintegrasikan dengan PeduliLindungi, sehingga kami tidak perlu mencatat lagi, orang datang tinggal nempel barcode, bisa perwakilan dan pribadi. Karena selama ini kan masih mencatati, entry, kalau dengan barcode bisa terkoneksi kan enak," kata Kwintarto.

Ketua Pengelola Wisata Songgo Langit, Aris Purwanto mengatakan pihaknya belum mempersiapkan diri terkait penggunaan dua aplikasi tersebut. Saat ini masih menggunakan aplikasi Visiting Jogja.

"Untuk yang PeduliLindungi belum ada persiapan. Apakah nanti merepotkan jika harus pakai dua aplikasi? Kami manut saja. Yang penting, pariwisata segera buka," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com