Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Madura, Penghuni Pulau Madura yang Gemar Merantau

Kompas.com - 28/08/2021, 09:31 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suku Madura merupakan suku bangsa yang mendiami Pulau Madura, Jawa Timur. Meski begitu, saat ini masyarakat suku Madura telah tersebar di berbagai daerah Nusantara karena budaya merantaunya.

"Di perantauan, orang Madura lebih banyak bekerja di sektor swasta dan jasa," tulis Totok Rochana dalam jurnalnya yang berjudul Orang Madura: Suatu Tinjauan Antropologis.

Ia meyebutkan bahwa pada dasarnya Suku Madura termasuk ke dalam kategori Suku Jawa. Namun, suku Madura memiliki tradisi serta bahasa yang cukup berbeda dengan Suku Jawa.

Baca juga: 4 Fakta Jembatan Suramadu, Penghubung Madura dan Surabaya

Logat daerah menjadi ciri khas orang Madura. Suku ini juga tak memiliki tingkatan bahasa seperti yang ada di Bahasa Jawa.

Bahasa daerah Suku Madura

Dilansir dari Kajian Dialektologi Bahasa Madura Dialek Bangkalan karya Fitria Dewi dan kawan-kawan, Bahasa Madura serumpun dengan bahasa Austronesia.

Bahasa Austronesia meliputi bahasa Madagaskar, Formosa, Filipina, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Sunda, dan Melayu.

Saronen, kesenian khas Madura DOK. Shutterstock/zahirul alwanShutterstock/zahirul alwan Saronen, kesenian khas Madura DOK. Shutterstock/zahirul alwan

"Sebagaimana bahasa-bahasa di daerah, di Madura juga terpecah menjadi bermacam-macam dialek. Namun, yang dibenarkan hanya ada empat dialek, yaitu dialek Bangkalan, dialek Pamekasan, dialek Sumenep, dan dialek Kangean," tulis Dewi (dkk).

Baca juga: Menikmati Bubur Madura, Racikan Legit Menggoda

Rumah adat Suku Madura

Setiap suku memiliki rumah adat dengan ciri khas masing-masing. Begitu pula dengan Suku Madura. Rumah tradisional Suku Madura disebut dengan Tanean Lanjhang.

Dilansir dari Karakteristik Ruang pada Rumah Tradisional Tanean Lanjhang di Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Madura karya Kurnia dan Nugroho, Tanean Lanjhang dibangun secara berderet dari barat ke timur.

Rumah tradisional Suku Madur, Tanean Lanjhang DOK. Shutterstock/Ivu FajarShutterstock/Ivu Fajar Rumah tradisional Suku Madur, Tanean Lanjhang DOK. Shutterstock/Ivu Fajar

Rumah tradisional Suku Madura ini memiliki beberapa komponen, di antaranya adalah langgar atau mushala, rumah utama, dapur, kandang dan tanean atau pekarangan.

Rumah utama biasanya berdiri dengan diikuti rumah-rumah lainnya. Rumah-rumah berderet dari barat ke timur sesuai dengan urutan dalam keluarga.

Dilansir dari Kajian Ornamen pada Rumah Tradisional Madura karya Agustin (dkk), rumah masyarakat Madura juga memiliki sejumlah ornamen. Setiap bentuk ornamen di rumah tersebut memiliki makna berbeda.

Baca juga: Sisi Lain Madura, Ladang Garam Terbesar di Asia Tenggara

Motif flora atau organik biasanya diletakkan pada dinding gejug dan di atas pintu sebagai ventilasi. Motif ini juga dilengkapi dengan warna khas Madura, yaitu hijau, kuning, dan merah.

Motif fauna didominasi hasil akulturasi budaya antara Madura dan China. Motif ini tak begitu banyak digunakan, tetapi biasanya diletakkan pada bubungan atap dan kusen pintu atau jendela. Selain kedua motif tersebut, ada pula motif swastika dan motif gabungan.

Pakaian adat Suku Madura

Mengutip Perhiasan Tradisional Indonesia karya husni dan Siregar, Masyarakat Madura biasa menggunakan destar sebagai tutup kepala. Mereka juga menggunakan perhiasan berupa gelang kaki yang terbuat dari emas bernama bingel.

Suku Madura DOK. Shutterstock/Ahmad SifullohShutterstock/Ahmad Sifulloh Suku Madura DOK. Shutterstock/Ahmad Sifulloh

Aksesori tradisional suku Madura adalah Odheng. Aksesoris ini merupakan penutup kepala yang digunakan sebagai hiasan atau ikat kepala.

"Semakin tinggi dan tegak kelopak odheng tongkosan, semakin tinggi derajat kebangsawanannya," tulis Husni dan Siregar dalam buku tersebut.

Hiasan rambut untuk kaum perempuan berupa tusuk konde yang terbuat dari emas berbentuk seperti busur. Pada salah satu ujungnya, terdapat kepingan uang logam dollar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com