Mayoritas Suku Banjar menganut Agama Islam. Meski begitu, tradisi-tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang masih dipertahankan.
"Demikian pula dalam praktik ritual. Tampak ada beberapa praktik yang tidak umum dilaksanakan pemeluk Islam," tulis Alfisyah dan kawan-kawan.
Agama dan keyakinan yang dianut oleh Suku Banjar menambah warna dalam kehdupan sosial masyarakat Kalimantan Selatan.
Suku Banjar dengan keyakinannya sebagai pemeluk Islam dapat hidup berdampingan dengan Suku Dayak yang memiliki kepercayaan Kaharingan.
Alfisyah juga menyatakan bahwa keberadaan Suku Dayak turut memberikan pengaruh terhadap konsepsi ketuhanan atau teologis.
Baca juga: Lemang Banjar Beda, Cocok Disantap dengan Telur Asin
Suku Banjar menggunakan bahasa Banjar untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa ini dipakai secara luas di Pulau Kalimantan.
"Bahasa Banjar merupakan salah satu bahasa di Kalimantan yang wilayah pemakaiannya cukup luas, meliputi wilayah Kalimantan Tengah dan Timur, di samping Kalimantan Selatan sebagai wilayah penutur aslinya," tulis Yasin dalam jurnalnya.
Lebih lanjut, Yasin mengungkapkan bahwa mayoritas penutur bahasa Dayak juga bisa menggunakan bahasa Banjar. Oleh sebab itu, bahasa Banjar kerap digunakan sebagai bahasa penghubung antarsuku.
Baca juga: Menuju Desa Banjar, Yuk Temukan Surga Kecil di Banyuwangi