Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Bersiap Buka Wisata, Rancang Aplikasi Mirip PeduliLindungi

Kompas.com - 28/08/2021, 13:13 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bersiap membuka tempat wisata secara bertahap mulai pekan depan atau awal September 2021. Saat ini, Dinas Pariwisata Banyuwangi telah merancang semacam aplikasi mirip PeduliLindungi.

Adapun, aplikasi yang dikembangkan pemerintah pusat itu menjadi salah satu syarat perjalanan seluruh moda transportasi di masa pandemi Covid-19.

Aplikasi PeduliLindungi juga syarat bagi wisatawan yang hendak ke tempat wisata. Wisatawan yang boleh datang ke tempat wisata wajib sudah divaksin dua kali.

Baca juga: 3.150 Karyawan Hotel di Banyuwangi Terancam PHK, Jika Pariwisata Tetap Tutup

"Aplikasinya sudah selesai dan kita komunikasikna ke Kemenkes. Target pekan depan tergantung persetujuan," kata Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda kepada Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).

Jika sudah disetujui, destinasi yang sudah siap boleh buka asalkan wisatawan yang masuk sudah vaksin kedua.

Tidak semua tempat wisata buka

Namun tidak semua destinasi akan dibuka. Mereka yang boleh hanya yang benar-benar sudah siap menjalankan Prokes.

Bramudya mengatakan wisata saat pandemi memang harus dengan basis destinasi yang sehat. Artinta tak hanya pelaku pariwisatanya saja yang menjalankan Prokes, tapi yang datang juga.

Pantai Pulau Merah di BanyuwangiSHUTTERSTOCK.com/DENIS MOSKVINOV Pantai Pulau Merah di Banyuwangi

"Ini mendorong masyarakat untuk divaksin, jika dia sudah vaksin pertama dan kedua bisa gerak dan herd imunity muncul. Dan akan minim terpapar dan memaparkan ke orang lain," kata dia.

Baca juga: Turis di Italia Harus Tunjukkan Green Pass Saat Berwisata, Mirip Aplikasi PeduliLindungi

Dengan dibukanya destinasi, perekonimian di sektor wisata seperti hotel dan restoran juga diharap bisa bergeliat.

Dampak penutupan tempat wisata di Banyuwangi

Sejumlah tempat wisata mengeluhkan ditutupnya pariwisata sejak PPKM 3 Juli 2021 lalu. Hampir sebulan mereka tak ada pemasukan.

Seperti Bangsring Underwater. Ada sekitar 68 orang yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata, mulai penjaga parkir, tiket, UMKM, guide, hingga ABK kapal.

Wisatawa bawah air Bangsring Underwater, di Desa Bangsring, Kecamtan Wongsorejo, Banyuwangi.Dok. Bangsring Underwater Wisatawa bawah air Bangsring Underwater, di Desa Bangsring, Kecamtan Wongsorejo, Banyuwangi.

"Kasih kelonggaran, yang sangat terdampak adalah pelaku wisata," kata Pengelola Bangsring Underwater, Sukirno.

Ketua Pokmas Wisata Pantai Cacalan, Arif Mursidi (39) juga berharap obyek wisata segera dibuka. Di Pantai Cacalan, kata Atif, ada 70 orang yang ekonominya bergantung pada sektor ini. Mereka termasuk pedagang, parkir, PKL, penjaga kuda, hingga petugas tiket.

Baca juga: Pelaku Wisata Banyuwangi Benahi Fasilitas Wisata

 

"Segera dibuka aja wisatanya, kalau keputusan pemerintah menutup destinasi wistaa ya paling tidak ada stimulus bagi mereka yang terdampak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com