Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary 3 Hari 2 Malam di Banyuwangi, Wisata Alam dan Budaya

Kompas.com - 28/08/2021, 17:16 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyuwangi terkenal akan pariwisatanya yang beragam. Mulai dari taman nasional (TN), gunung, pantai, hingga segi budaya bisa dijumpai di ujung timur Pulau Jawa ini.

Pilihan obyek wisata yang beragam membuat wisatawan perlu merencanakan perjalan wisata ke Banyuwangi.

Berikut adalah rencana perjalanan atau itinerary 3 hari 2 malam di Banyuwangi yang bisa kamu coba usai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hari pertama: Sarapan rujak soto

Rujak soto khas banyuwangi DOK. Shutterstock/Rezky PradataShutterstock/Rezky Pradata Rujak soto khas banyuwangi DOK. Shutterstock/Rezky Pradata

Rujak soto adalah salah satu variasi soto Nusantara yang berasal dari Banyuwangi. Hidangan ini merupakan perpaduan dari rujak sayur dengan soto.

Salah satu tempat makan rujak soto favorit di Banyuwangi adalah Waroeng Kemarang. Pengunjung bisa menikmati rujak soto daging dengan harga sekitar Rp 25.000 per porsinya.

Tak hanya daging, rujak soto di tempat ini juga bisa ditambah dengan babat atau kombinasi daging dan babat.

Pengunjung juga bisa menyantap hidangan khas lain seperti sego cawuk dan pecel pitik.

Waroeng Kemarang terletak di Jalan Kalibendo, KM.5, Wonosari, Taman Suruh, Glagah atau sekitar 14 menit dari Stasiun Karangasem. Wisatawan dapat mengunjungi Waroeng Kemarang mulai dari pukul 07.00 WIB setiap harinya.

Tak hanya menikmati santapan khas Suku Osing, di tempat ini pengunjung juga bisa mempelajari kesenian suku tersebut.

"Di Waroeng Kemarang dengan nuansa sawah ada angklung paglak, panggung Omprok Gandrung, rumah adat Osing, alat musik tradisional Osing, makanan Osing dan souvenir khas Osing," tutur Aekanu Hariyono, budayawan asli Banyuwangi saat dihubungi Kompas.com,  Selasa (10/8/2021).

Baca juga:

Bermain air di Air Terjun Kalibendo

Air Terjun Kalibendo di Banywangi, Jawa Timur DOK. Shutterstock/Kholifur RohmanShutterstock/Kholifur Rohman Air Terjun Kalibendo di Banywangi, Jawa Timur DOK. Shutterstock/Kholifur Rohman

Petualangan di Banyuwangi bisa dimulai dari Air Terjun Kalibendo. Obyek wisata ini terletak di Dusun Krajan, Kampung Anyar, Glagah.

Pengunjung dapat melihat sebuah air terjun dengan tinggi 10 meter. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung harus berjalan menyusuri sungai sejauh 500 meter dari tempat parkir.

Objek wisata Air Terjun Kalibendo dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi dengan jarak tempuh sekitar 22 menit dari Stasiun Karangasem.

Pengunjung perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000 rupiah per orang untuk menikmati panorama air terjun tersebut.

Istirahat di Desa Wisata Tamansari

Tak jauh dari Air Terjun Kalibendo, pengunjung bisa mendatangi Desa Wisata Tamansari. Desa ini memiliki jarak tempuh sekitar sembilan menit dari Air Terjun Kalibendo.

Desa Wisata Tamansari terletak di kaki Gunung Ijen. Oleh karena itu, desa wisata tersebut juga merupakan tempat persinggahan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kawah Ijen.

Pengunjung bisa menyewa homestay yang dikelola warga sekitar dengan harga antara Rp 100.000 sampai Rp 300.000 per malam. Tak hanya homestay, di desa ini pengunjung juga bisa menginap di resort dengan harga antara Rp 640.000 sampai Rp 760.000 per malam.

Wisatawan bisa beristirahat sejenak sebelum menuju Kawah Ijen pada sore atau malam hari. Mereka juga dapat menikmati sajian makan siang sekaligus persiapan makan malam di desa ini.

Baca juga:

Menyaksikan fenomena blue fire Kawah Ijen

fenomena blue fire atau api biru di Kawah Ijen, Banyuwangi DOK. Shutterstock/thanmanoShutterstock/thanmano fenomena blue fire atau api biru di Kawah Ijen, Banyuwangi DOK. Shutterstock/thanmano

Berwisata ke Banyuwangi tak terasa lengkap jika belum mengunjungi Kawah Ijen. Lokasi yang menyuguhkan fenomena alam langka blue fire ini menjadi primadona para wisatawan.

Obyek wisata tersebut berjarak sekitar 17-26 kilometer dari Desa Wisata Tamansari. Wisatawan bisa mencapai lokasi itu dengan naik kendaraan pribadi selama sekitar 55 menit dari desa wisata. 

Perjalanan menuju puncak kawah biasanya dilakukan pada sore atau malam hari. Hal tersebut dilakukan karena fenomena blue fire hanya bisa dilihat pada malam hari, dari matahari terbenam hingga matahari terbit.

Tiket masuk obyek wisata ini sebesar Rp 5.000 di hari biasa dan Rp 7.500 di hari libur atau akhir pekan. Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, mereka perlu membayar sebesar Rp 100.000 di hari biasa dan Rp 150.000 di hari libur.

Setelah puas menyaksikan blue fire di Kawah Ijen, pengunjung bisa kembali ke Desa Wisata Tamansari untukk beristirahat di homestay yang telah dipesan.

Hari kedua: Sarapan sego tempong Banyuwangi

Sego tempong atau nasi tempong khas banyuwangi DOK. Shutterstock/Rezky PradataShutterstock/Rezky Pradata Sego tempong atau nasi tempong khas banyuwangi DOK. Shutterstock/Rezky Pradata

Sebelum memulai petualangan di hari kedua, wisatawan tentu perlu menyantap sarapan. Sego tempong adalah salah satu makanan khas Banyuwangi.

Hidangan ini terdiri dari nasi putih dengan aneka sayur, seperti bayam, daun kenikir, dan daun kemangi, ditambah lauk-pauk. Perpaduan lengakp tersebut kemudian disiram dengan sambal kacang yang gurih dan pedas.

Sego Tempong Mbok Wah adalah salah satu warung makang yang terkenal di Glagah. Rumah makan ini terletak di Jalan Gembrung Nomor 220, Lingkungan Watu Ulo R, Bakungan.

Dari Desa Wisata Tamansari, pengujung hanya perlu berkendara selama 28 menit untuk sampai ke Sego Tempong Mbok Wah. Tempat makan ini bisa dikunjungi setiap hari dari mulai pukul 08.00 WIB.

Makanan di Sego Tempong Mbok Wah bisa dinikmati dengan harga mulai dari Rp 7.000 per porsinya. Tambahan lauk tentu akan menambah harga makanan tersebut.

Baca juga:

Berburu foto di Pantai Boom

Jembatan yang Instagramable di Pantai Boom Banyuwangi.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan yang Instagramable di Pantai Boom Banyuwangi.

Hari kedua dibuka dengan wisata pantai di Kampung Mandar, tepatnya di Pantai Boom Banyuwangi uang menjadi salah satu obyek wisata favorit di wilayah itu.

Tak hanya menikmati pemandangan di pinggir pantai, pengunjung juga bisa bermain air di pantainya yang bersih, sekaligus berfoto di jembatan ikonik. 

Pantai ini bisa dikunjungi sejak pukul 05.00 WIB setiap harinya. Dengan membayar Rp 5.000 saja, pengunjung bisa puas bermain di Pantai Boom.

Untuk mencapai tempat ini, pengunjung menghabiskan waktu sekitar 15 menit dari Sego Tepong Mbok Wah dengan naik kendaraan pribadi. 

Baca juga:

Santai di Pantai Teluk Hijau

Pantai Teluk Hijau (Green Bay) di Banyuwangi DOK. Shutterstock/Jhon ImagesShutterstock/Jhon Images Pantai Teluk Hijau (Green Bay) di Banyuwangi DOK. Shutterstock/Jhon Images

Pantai Teluk Hijau terletak di Desa Sarongan, Pasenggrahan, Banyuwangi. Jarak tempuh menuju pantai ini adalah sekitar dua hingga tiga jam dari Pantai Boom.

Seperti namanya, pantai ini memiliki warna air laut yang kehijauan dan pasir putih. 

Tak jauh dari Pantai Teluk Hijau, pengunjung juga bisa menemukan sejumlah homestay. Salah satunya adalah Java Turtle Homestay.

Java Turtle Homestay berjarak sekitar 12 menit dari Pantai Teluk Hijau. Harga kamar di homestay tersebut sekitar Rp 300.000 per malam dengan kapasitas dua orang.

Hari ketiga: Melepas tukik di Pantai Sukamade

Pelepasan tukik di Pantai Sukamade, Banyuwangi DOK. Shutterstock/Inspired By Mapsv Pelepasan tukik di Pantai Sukamade, Banyuwangi DOK. Shutterstock/Inspired By Maps
Melepas anak penyu atau tukik di Pantai Sukamade menjadi pembuka aktivitas berwisata hari ketiga di Banyuwangi.

Pelepasan tukik ini biasanya dilakukan pagi hari sekitar pukul 06.30 sampai 07.00 WIB.

Acara ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pengelola konservasi penyu di TN Meru Betiri.

Pantai Sukamade terletak di Jalan Sukamade Nomor 99, Sukamade, Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi. Pantai ini termasuk ke dalam wilayah TN Meru Betiri.

Untuk masuk ke TN Meru Betiri, wisatawan perlu membayar tiket sebesar Rp 5.000 per orang di hari biasa dan Rp 7.500 per orang di hari libur dan akhir pekan.

Baca juga:

 Menelusuri Goa peninggalan Jepang

Pantai Bandealit tempat goa jepang, taman nasional meru betiri, banyuwangi DOK. Shutterstock/Jhon ImagesShutterstock/Jhon Images Pantai Bandealit tempat goa jepang, taman nasional meru betiri, banyuwangi DOK. Shutterstock/Jhon Images

Di kawasan TN Meru Betiri terdapat pula sebuah goa peninggalan Jepang. Goa ini terletak tak jauh dari Pantai Bandealit, tepatnya di sisi tebing bagian barat.

Goa ini dulunya digunakan sebagai bunker pada masa penjajahan Jepang. Goa tersebut terletak di ketinggian 200 meter.

Baca juga: 4 Tempat Nikmati Pertunjukan Seni Tradional di Banyuwangi

Berburu oleh-oleh di Osingdeles

Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Banyuwangi DOK. Kemiren.comDOK. Kemiren.com Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Banyuwangi DOK. Kemiren.com

Setelah puas menjelajahi TN Meru Betiri, tiba waktunya meninggalkan Banyuwangi. Namun sebelum itu, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Osing.

Wisatawan dapat mampir sejenak di Osingdeles Pusat Oleh-oleh Banyuwangi. Letak toko ini cukup dekat dari Stasiun Karangasem, sekitar sembilan menit. 

Pusat oleh-oleh ini beralamat di Jalan K.H. Agus Salim Nomor 12A, Taman Baru, Banyuwangi.

Pengunjung bisa membeli camilan, cendera mata, serta baju dan kain batik khas Banyuwangi. Mereka juga dapat menyantap makanan berat yang disediakan di restorannya.

Baca juga: PHRI Banyuwangi Minta PPKM Tak Diperpanjang, Khawatir PHK Besar-besaran

Transportasi

Wisatawan dapat menemukan transportasi umum dengan mudah di Banyuwangi. Akan tetapi, agar lebih leluasa menjelajahi setiap sudut kotanya, mereka juga dapat naik kendaraan pribadi.

Pengunjung yang tidak membawa kendaraan pribadi bisa menyewa motor atau mobil. Ada beberapa tempat penyewaan kendaraan di sekitar Stasiun Karangasem, salah satunya adalah rental motor Koko.

Penyewaan motor tersebut terletak di Jalan Stasiun Karang Asem Nomor 558, Bakungan, Glagah, Banyuwangi. Pengunjung bisa juga menyewa minibus di tempat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com