Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2021, 09:37 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Bianglala tertinggi di dunia akan dibuka di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada 21 Oktober 2021.

Bianglala setinggi 250 meter ini bernama Ain Dubai dan berlokasi di Pulau Bluewaters.

Menurut Badan Pariwisata Dubai, berat bianglala itu setara dengan berat empat pesawat A380. 

Baca juga:

Dilansir dari situs web resminya, Ain Dubai terdiri dari 48 kabin berteknologi tinggi yang mampu menampung total 1.750 pengunjung.

Tiap kabin biasanya dapat menampung hingga 40 orang, namun kini dibatasi hingga tujuh orang atau 10 orang untuk grup yang sama guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19. 

Salah satu kabin dari bianglala tertinggi di dunia, Ain Dubai.Dok. Visit Dubai Salah satu kabin dari bianglala tertinggi di dunia, Ain Dubai.

Apabila menaiki salah satu kabinnya, wisatawan dapat menyaksikan panorama matahari terbenam dan pencakar langit, salah satunya gedung tertinggi di dunia Burj Khalifa.

Sekali putaran Ain Dubai berdurasi 38 menit, namun pengunjung disarankan tiba di lokasi 30-60 menit lebih awal agar dapat menikmati hidangan di lounge dan kafe. 

Baca juga:

Tiket untuk naik bianglala tersebut dibanderol mulai dari 130 dirham UEA atau sekitar Rp 500.000. Tersedia paket untuk keluarga dengan harga mulai dari 370 dirham UEA atau Rp 1,4 juta. 

Wisatawan juga dapat menyewa satu kabin untuk acara pribadi dengan harga mulai dari 1.800 dirham UEA atau sekitar Rp 7 juta. Tiket dapat dipesan di situs web Ain Dubai. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com