KOMPAS.com - Joglo merupakan rumah tradisional Suku Jawa. Rumah ini disebut sebagai hasil arsitektur khas Indoneisa.
Dilansir dari Kajian Penelitian Rumah Joglo karya Aqtami, rumah joglo memiliki kerangka bangunan utama yang terdiri dari empat tiang utama disebut soko guru.
Soko guru merupakan penyangga struktur bangunan serta tumpang sari yang berupa susunan balok. Empat tiang penyangga ini disebut menjadi salah ciri dari rumah joglo.
Baca juga: 5 Tips Berwisata ke Linggarjati Joglo di Kaliangkrik, Magelang
"Susunan ruangan pada joglo umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ruangan pertemuan yang disebut pendapa, ruang tengah yang disebut pringgitan, dan ruang belakang yang disebut dalem sebagai ruang keluarga," tulis Aqtami dalam jurnalnya.
Mengutip Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa karya Djono dan kawan-kawan, joglo hanya salah satu dari sejumlah rumah tradisional Jawa. Akan tetapi, bangunan jenis ini disebut sebagai rumah tradisional Jawa dengan susunan paling lengkap.
Menurut Djono dan kawan-kawan, perkembangan sejarah rumah joglo tak terlepas dari bangunan purba yang disebut punden berundak.
Bangunan purba tersebut merupakan bangunan suci dengan struktur dan bentuk yang bersusun memusat makin ke atas makin kecil.
"Apabila dicermati, struktur dan bentuk rumah joglo sama dengan struktur dan bentuk candi Hindu. Oleh karena itu, dapat diduga bahwa rumah joglo adalah bentuk transformasi bentuk candi," tulis Djono (dkk).
Pembangunan rumah joglo disebut mengalami penyesuaian di masa lampau. Rumah tersebut dirancang agar lebih sesuai dengan iklim Jawa yang tropis.
Baca juga: 4 Tempat Wisata Alam Sekitar Linggarjati Joglo, Ada Nepal van Java
Salah satu bentuk penyesuaian terhadap kondisi tersebut adalah dengan membuat teras depan yang luas. Atap gantung yang luas dan membentang ke segela arah pada rumah joglo juga menjadi salah satu bentuk penyesuaiannya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.