Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Terima WNI Lagi, Perjalanan Umrah Harap Diberi Lampu Hijau

Kompas.com - 02/09/2021, 17:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Umrah sempat dibuka 10 Agustus 2021

Kompas.com memberitakan, Minggu (1/8/2021), pemerintah Arab Saudi sempat membuka kembali kegiatan ibadah umrah untuk wisatawan mancanegara pada 10 Agustus lalu.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah Eko Hartono menuturkan, salah satu syarat bagi jemaah asal Indonesia adalah wajib karantina 14 hari di negara ketiga sebelum ke Arab Saudi.

Baca juga: Masyarakat Indonesia Sudah Bisa Umrah Per 10 Agustus 2021, tetapi...

Priyadi mengatakan, sepengetahuannya saat kabar itu santer diberitakan, belum ada WNI yang melaksanakan ibadah umrah.

“Info yang kita dapat, untuk umrah masih harus perlu ada karantina 14 hari di negara ketiga, yang bikin umrah kita sulit direalisasikan,” ungkapnya.

Baca juga: Syarat Karantina 14 Hari di Negara Lain untuk Umrah Bikin Biaya Lebih Mahal

Menurut Priyadi, adanya karantina 14 hari sebelum tiba di Arab saudi dan ditambah karantina 8 hari sepulangnya ke Indonesia membuat total perjalanan umrah menjadi sekitar 30 hari.

Durasi ibadah yang terlalu lama membuat adanya pembengkakkan dari sisi biaya yang harus dikeluarkan untuk umrah.

Baca juga: Haji Batal Lagi, Travel Umrah Haji Jajal Usaha Lain untuk Bertahan

“Kenaikan biaya banyak banget menjadi kisaran Rp 60-70 juta. Durasi juga tidak masuk akal, 30 hari seperti haji. Maka dari itu, saya rasa belum ada yang pergi,” jelas Priyadi.

Selanjutnya, hal lain yang menghalangi berjalannya ibadah umrah para WNI adalah penerima vaksin Sinovac atau Sinopharm yang wajib mendapat booster dari salah satu dari empat vaksin yang diterima Arab Saudi.

Baca juga: Seperti Apa Perbedaan Umrah Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19?

Melansir Kompas.com, Kamis, Arab Saudi empat vaksin yang diterima adalah Pfizer, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Moderna.

“Indonesia mayoritas yang sudah divaksin menerima Sinovac, sekarang di Indonesia, untuk boooster juga terbatas hanya untuk tenaga kesehatan. Jadi kembali lagi kita harus banyak bersabar,” ucap Priyadi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com