Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Terima WNI Lagi, Perjalanan Umrah Harap Diberi Lampu Hijau

Kompas.com - 02/09/2021, 17:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Pemerintah Arab Saudi sudah menerima kunjungan warga negara Indonesia (WNI) sejak 24 Agustus 2021.

Kendati demikian, perizinan tersebut dibatasi hanya untuk orang yang bermukim di Mekkah (mukimin), ekspatriat, diplomat asing, atau praktisi kesehatan.

Dalam pemberitaan Kompas.com, Kamis (26/8/2021), Plt Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi mengatakan, saat ini Indonesia masih belum diizinkan menyelenggarakan umrah.

Baca juga: Arab Saudi Sudah Terima Penerbangan dari Indonesia secara Terbatas

Menanggapi hal tersebut, Ketua Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi mengatakan, pihaknya akan terus memantau sembari banyak bersabar menunggu kebijakan yang pasti.

“Kami terus memantau perkembangan situasi yang ada, seraya juga kami meminta pihak Kemenag untuk terus mengeluarkan lobi-lobi terbaiknya,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Pemilik Adinda Azzahra Tour & Travel, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: WNI Sudah Bisa Berkunjung ke Arab Saudi, Cek Syaratnya

Priyadi melanjutkan, tertundanya perjalanan haji dan umrah menyebabkan banyak agen perjalanan yang menjual paket perjalanan keduanya menutup operasionalnya.

Sebagian ganti profesi dan bahkan diversifikasi usaha supaya tetap bertahan selama pandemi Covid-19 sambil menunggu ada lampu hijau bagi perjalanan haji dan umrah.

“Doa kami semua salah satunya adalah agar umrah bisa segera dilaksanakan. Kami punya jamaah yang tertunda banyak sekali, belum lagi yang baru mendaftar,” ucap Priyadi.

Umrah sempat dibuka 10 Agustus 2021

Jamaah Muslim berdoa di sekitar Ka'bah di kompleks Masjidil Haram, tempat suci umat Islam, di kota suci Mekah di Arab Saudi pada 1 November 2020, ketika pihak berwenang memperluas ziarah umrah sepanjang tahun untuk menampung lebih banyak jemaah sambil melonggarkan pembatasan pandemi coronavirus COVID-19 . - Pihak berwenang Saudi sebelumnya telah mengumumkan bahwa tahap ketiga dari perluasan doa mulai dari 1 November akan mengizinkan pengunjung dari luar negeri. Batas jemaah umrah kemudian akan dinaikkan menjadi 20.000, dengan total 60.000 jemaah diperbolehkan. AFP Jamaah Muslim berdoa di sekitar Ka'bah di kompleks Masjidil Haram, tempat suci umat Islam, di kota suci Mekah di Arab Saudi pada 1 November 2020, ketika pihak berwenang memperluas ziarah umrah sepanjang tahun untuk menampung lebih banyak jemaah sambil melonggarkan pembatasan pandemi coronavirus COVID-19 . - Pihak berwenang Saudi sebelumnya telah mengumumkan bahwa tahap ketiga dari perluasan doa mulai dari 1 November akan mengizinkan pengunjung dari luar negeri. Batas jemaah umrah kemudian akan dinaikkan menjadi 20.000, dengan total 60.000 jemaah diperbolehkan.

Kompas.com memberitakan, Minggu (1/8/2021), pemerintah Arab Saudi sempat membuka kembali kegiatan ibadah umrah untuk wisatawan mancanegara pada 10 Agustus lalu.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah Eko Hartono menuturkan, salah satu syarat bagi jemaah asal Indonesia adalah wajib karantina 14 hari di negara ketiga sebelum ke Arab Saudi.

Baca juga: Masyarakat Indonesia Sudah Bisa Umrah Per 10 Agustus 2021, tetapi...

Priyadi mengatakan, sepengetahuannya saat kabar itu santer diberitakan, belum ada WNI yang melaksanakan ibadah umrah.

“Info yang kita dapat, untuk umrah masih harus perlu ada karantina 14 hari di negara ketiga, yang bikin umrah kita sulit direalisasikan,” ungkapnya.

Baca juga: Syarat Karantina 14 Hari di Negara Lain untuk Umrah Bikin Biaya Lebih Mahal

Menurut Priyadi, adanya karantina 14 hari sebelum tiba di Arab saudi dan ditambah karantina 8 hari sepulangnya ke Indonesia membuat total perjalanan umrah menjadi sekitar 30 hari.

Durasi ibadah yang terlalu lama membuat adanya pembengkakkan dari sisi biaya yang harus dikeluarkan untuk umrah.

Baca juga: Haji Batal Lagi, Travel Umrah Haji Jajal Usaha Lain untuk Bertahan

“Kenaikan biaya banyak banget menjadi kisaran Rp 60-70 juta. Durasi juga tidak masuk akal, 30 hari seperti haji. Maka dari itu, saya rasa belum ada yang pergi,” jelas Priyadi.

Selanjutnya, hal lain yang menghalangi berjalannya ibadah umrah para WNI adalah penerima vaksin Sinovac atau Sinopharm yang wajib mendapat booster dari salah satu dari empat vaksin yang diterima Arab Saudi.

Baca juga: Seperti Apa Perbedaan Umrah Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19?

Melansir Kompas.com, Kamis, Arab Saudi empat vaksin yang diterima adalah Pfizer, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Moderna.

“Indonesia mayoritas yang sudah divaksin menerima Sinovac, sekarang di Indonesia, untuk boooster juga terbatas hanya untuk tenaga kesehatan. Jadi kembali lagi kita harus banyak bersabar,” ucap Priyadi.

Kemenag akan ke Arab Saudi untuk bahas umrah

Umat Muslim menunaikan ibadah umrah dengan mengelilingi Kakbah pada Ramadan di Mekah, Arab Saudi (26/5/2019).WALEED ALI/REUTERS Umat Muslim menunaikan ibadah umrah dengan mengelilingi Kakbah pada Ramadan di Mekah, Arab Saudi (26/5/2019).

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya akan segera terbang ke Arab Saudi untuk memperjelas penyelenggaraan ibadah umrah.

Seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (30/8/2021), dia berharap agar kunjungannya membawa kabar baik bagi WNI yang hendak beribadah umrah.

“Kami dalam waktu yang paling memungkinkan akan segera ke Arab Saudi untuk memperjelas hal ini, mudah-mudahan ada kabar baik setelah dari sana,” ungkapnya dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Senin.

Terkait hal ini, Priyadi mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu dan sangat mengharapkan hasil yang memuaskan.

Dia berharap, bahasan soal wajib karantina 14 hari di negara ketiga dibicarakan dalam lobi yang akan dilakukan oleh pihak Kemenag dan pemerintah Arab Saudi.

“Meminta pihak Kemenag untuk terus lakukan lobi terbaiknya dalam rangka menghapus karantina 14 hari tersebut. Mengingat Indonesia, khususnya Jakarta, Covid-19 sudah landai. Mohon jadi bahan pertimbangan,” kata Priyadi.

“Pelonggaran karanina 14 hari ini isu pokoknya karena sangat memberatkan dari durasi dan biaya. Harus dicari terobosan alternatifnya,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com