Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Oleh-oleh Khas Banda Aceh, dari Camilan hingga Pakaian Adat

Kompas.com - Diperbarui 09/11/2022, 21:30 WIB
Aziza Zahwa Layla Madjid,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aceh memiliki banyak tempat wisata yang menarik, dari wisata alam hingga sejarah. 

Setelah berwisata, tak lengkap rasanya jika tidak membeli buah tangan khas Aceh. Provinsi tersebut memiliki aneka kuliner dan cendera mata tradisional yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Baca juga: 20 Tempat Wisata Alam di Aceh, dari Pantai hingga Air Terjun

Berikut Kompas.com rangkum 20 oleh-oleh khas Aceh.

Oleh-oleh khas Aceh

1. Kue timphan

Ilustrasi timphan, kue khas Aceh. Dok. Shutterstock/Irfan M Nur Ilustrasi timphan, kue khas Aceh.

Kue timphan adalah salah satu kue tradisional khas Aceh.

Adonan kue ini terbuat dari tepung ketan dengan isian pisang raja atau labu, lalu dibungkus daun pisang. Kue timphan umumnya bisa bertahan dua hingga tiga hari.

Wisatawan bisa membeli kue timphan di berbagai toko kue tradisional dan kedai kopi di Aceh.

Baca juga: 11 Tempat Wisata Pantai di Aceh, Air Lautnya Biru Jernih

2. Bakpia Aceh

Bakpia identik dengan Yogyakarta, namun Aceh juga memiliki bakpia sendiri dengan rasa yang khas.

Bakpia Aceh dikenal juga dengan nama Kue Kacang Hijau. Bakpia ini bisa bertahan kurang lebih seminggu.

Selain membeli bakpia, wisatawan bisa menyaksikan proses pembuatannya di pabrik bakpia Aceh yang berada di Pantai Kasih, Sabang.

Baca juga: Sensasi Ngopi di Tempat Nongkrong Instagramable di Aceh

Jika tak sempat ke Sabang, wisatawan juga dapat membeli bakpia Aceh di Banda Aceh, umumnya di sejumlah toko di sekitar Masjid Raya Baiturrahman.

Satu kotak bakpia Aceh berisi 10 bakpia yang dijual dengan harga mulai dari Rp 13.000.

3. Kue bhoi

Bhoi kue khas tradisional aceh yang selalu disajikan dalam upacara adat di Aceh terutama upacara perkawinan.Daspriani Y Zamzami Bhoi kue khas tradisional aceh yang selalu disajikan dalam upacara adat di Aceh terutama upacara perkawinan.

Kue bhoi kas Aceh adalah sejenis kue bolu yang memiliki bentuk beragam sesuai cetakannya.

Masyarakat Aceh biasa membuat kue bhoi dalam bentuk ikan, maka dari itu kue bhoi sering disebut juga kue ikan dilansir dari Kompas.com (08/07/2016).

Baca juga: Legit dan Murah, Ini Dia Roti Selai Khas Aceh

Selain berbentuk ikan, ada juga kue bhoi yang di cetak berbentuk bunga dan binatang. Untuk menikmati kue bhoi, warga Aceh biasa mencelupkan kue ini ke dalam kopi.

Satu kemasan kue bhoi berisi empat kue dan dapat bertahan hingga satu bulan lamanya.

4. Kopi Aceh

Kopi Aceh.Dok. Kementerian Pariwisata Kopi Aceh.

Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Aceh tanpa mencicipi atau membawa pulang kopi Aceh.

Kopi khas Aceh sudah cukup terkenal di kalangan para penggemar kopi, salah satunya adalah Aceh Gayo. Masing-masing kopi memiliki aroma dan cita rasa yang berbeda.

Salah satu kedai kopi di Aceh yang menjual berbagai jenis kopi adalah Kedai Kopi Solong, mengutip Kompas.com (17/06/2019).

Baca juga: Saat Warung Kopi Aceh Bertahan di Tengah Pandemi

5. Dendeng Aceh

Dendeng AcehKompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Dendeng Aceh

Oleh-oleh khas Aceh yang satu ini sedikit berbeda dengan dendeng biasanya. Tidak hanya terbuat dari daging sapi, dendeng Aceh juga ada yang terbuat dari daging rusa.

Daging sapi atau rusa umumnya diiris tipis, selanjutnya dikeringkan dan lalu dicampur olahan rempah serta bumbu tradisional. Dendeng Aceh memiligi beragam rasa dari manis, asin, hingga kari.

Baca juga: Bukit Bintang, Destinasi Wisata Keluarga Baru di Aceh Besar

Dendeng Aceh mampu bertahan hingga tiga bulan karena dikeringkan. Oleh-oleh khas Aceh satu ini juga dibungkus dalam kemasan yang praktis untuk dibawa.

6. Kembang loyang

Kembang loyang adalah salah satu camilan khas Aceh yang menyerupai kembang atau bunga. Bentuk bunga ini didapatkan dari cetakan kue yang digunakan sebelum proses penggorengan.

Kue kembang loyang terbuat dari tepung beras dan wijen, sementara rasanya manis dan gurih. Camilan satu ini juga memiliki tekstur yang renyah.

Masyarakat Aceh biasa menyuguhkan kembang loyang saat menjamu tamu atau sambil meminum teh.

Baca juga: Suku Gayo, Suku Terbesar Kedua di Aceh

7. Kue keukarah

Camilan khas Aceh selanjutnya adalah Kue Keukarah. Umumnya, kue ini berbentuk unik seperti sarang burung dan melingkar seperti bulan sabit.

Kue keukarah terbuat dari tepung beras dan memiliki tekstur yang renyah. Kue ini cocok untuk dijadikan oleh-oleh karena mudah dibawa dan tidak mudah basi.

Baca juga: Ikan Gegaring, Khas Samar Kilang Aceh yang Bernilai Jual Tinggi

Camilan satu ini juga cocok untuk menjadi makanan ringan pendamping kopi Aceh.

8. Kopiah riman

Kopiah Riman berasal dari daerah Pidie, Aceh. Kopiah ini sering digunakan oleh para petinggi atau bangsawan dari Pidie pada zaman dahulu.

Kopiah ini biasanya digunakan saat ibadah salat, namun kopiah riman juga sering digunakan di berbagai acara.

Kopiah riman memiliki motif khas dengan bahan utama bulu ijuk.

Wisatawan bisa membeli kopiah riman di daerah Pidie, Aceh.

Baca juga: Mendaki Gunung Burni Telong Aceh, Bisa Lihat Matahari Terbit

9. Kopiah meuketop

Selain Kopiah Riman, Aceh juga memiliki jenis kopiah lain yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Kopiah meuketop atau yang biasa disebut kopiah tungkop ini memiliki motif yang unik.

Kopiah tersebut memiliki empat bagian yang melambangkan adat, hukum, qanum dan reusam.

Baca juga: 10 Kafe di Banda Aceh, Ada yang Legendaris dan Instagramable

Pada zaman dahulu, kopiah meuketop hanya boleh pakai oleh para bangsawan atau anggota kerajaan.

Kini, kopiah meuketop sering dikenakan oleh para pengantin pria Aceh dan mengandung simbol sang mempelai harus bisa melaksanakan aturan saat berumah tangga nantinya, dilansir dari Traveloka.

10. Batik Aceh

Batik Aceh memiliki banyak motif penuh makna, di antaranya motif rencong, pintu Aceh, pucuk rebung, dan Gayo.

Warna yang digunakan pada batik Aceh adalah warna-warna cerah, seperti kuning, merah, dan hijau.

Batik Aceh tidak hanya digunakan sebagai bahan baju, tapi juga topi, mukena, dompet, dan tas. 

Baca juga: Menyusuri Jejak Presiden Soekarno di Meuligoe Bireuen, Aceh

11. Songket Aceh

Beberapa hasil kain tenunan songket Aceh dari hasil Kerajinan Tenun Songket Aceh Jasmani.KOMPAS.COM/DASPRIANI Y ZAMZAMI Beberapa hasil kain tenunan songket Aceh dari hasil Kerajinan Tenun Songket Aceh Jasmani.

Selain Batik Aceh, wisatawan bisa menjadikan songket Aceh sebagai buah tangan. 

Lewat motif-motifnya, songket Aceh menggambarkan falsafah hidup masyarakat Aceh yang terkenal religius, dikutip dari Kompas.com (22/01/2016).

Baca juga: Menjaga Songket Aceh Tak Mati di Kampung Sendiri

Kain tersebut juga menjadi bagian sakral dalam acara, salah satunya pernikahan adat Aceh.

Masyarakat Aceh juga memanfaatkan kain songket untuk hiasan meja dan hiasan dinding.

12. Perhiasan lambang pinto Aceh

Pinto Aceh atau pinto khop adalah salah satu motif yang terkenal di Aceh.

Perhiasan dengan motif pinto Aceh merupakan salah satu cendera mata yang bisa dibawa pulang dari provinsi tersebut. 

Melansir situs resmi Kementerian Keuangan, motif pinto Aceh adalah hasil karya seni seorang perajin emas yang berasal dari Blang Oi, Kecamatan Meuraksa, Kota Banda Aceh yang bernama Mahmud Ibrahim.

Baca juga: Abraj Rooftop Banda Aceh, Berbuka di Ketinggian yang Instagramable

Kini wisatawan bisa menemukan motif pinto Aceh di berbagai perhiasan, seperti cincin, kalung, gelang, bahkan hingga bros untuk jilbab.

13. Ija Kroeng 

Sarung adalah salah satu jenis pakaian yang sering dipakai umat Islam saat melaksanakan ibadah, sekaligus menjalani kegiatan sehari-hari.

Adapun salah satu oleh-oleh sarung yang bisa didapat di Aceh adalah Ija Kroeng.

Baca juga: Liburan 2 Hari 1 Malam ke Sumatera Barat, Ini Total Biayanya

Berbeda dengan sarung pada umumnya, Ija Kroeng disebut memiliki motif dan model yang lebih modern.

Sarung tersebut juga menggunakan kain katun untuk bahan baku pembuatannya.

Sarung ini diproduksi menggunakan warna dasar netral seperti hitam dan putih.

Melansir dari situs resminya, Harga untuk sarong Ija Kroeng dimulai dari Rp 285.000.

14. Ikan kayu

Ikan Kayu produk FauziahKOMPAS TV/RAJA UMAR Ikan Kayu produk Fauziah

Oleh-oleh selanjutnya yang bisa dibawa pulang adalah ikan kayu yang berbahan dasar ikan tongkol. Oleh-oleh ini dapat bertahan hingga dua tahun.

Adapun ikan tongkol diolah dengan cara ditaburi garam, kemudian direbus, dibuang tulangnya, lalu dijemur sampai kering.

Baca juga: Tempat Wisata Unggulan di Banda Aceh Ditata, Tambah Dermaga Lagi

Proses pembuatan ikan kayu biasanya memakan waktu sekitar tiga sampai empat hari. Proses inilah yang membuat ikan kayu dapat bertahan lama.

15. Tas motif khas Aceh

Tas Aceh di salah satu minimarket Kota Lhokseumawe, Jumat (17/1/2020) malamKOMPAS.com/MASRIADI Tas Aceh di salah satu minimarket Kota Lhokseumawe, Jumat (17/1/2020) malam

Tas motif khas Aceh bisa menjadi plihan oleh-oleh selanjutnya. Tas ini dijahit menggunakan mesin bordir.

Motif-motif yang ada pun beraneka ragam, salah satunya adalah pinto Aceh.

Melansir Kompas.com (19/01/2021), kini tas tersebut tersedia di sejumlah minimarket di Aceh. Jenisnya pun bermacam-macam, mulai dari tas tangan hingga dompet.  

16. Sulam kasab

Sulam kasab adalah sulaman khas Aceh yang umumnya menggunakan benang berwarna emas dan perak.

Sulaman ini bisa digunakan untuk aksesoris rumah tangga, di antaranya taplak, tudung saji, hiasan dinding, dan sajadah.

Baca juga: 5 Tips Keliling Ngarai Sianok di Sumatera Barat Naik Jip Offroad

Kerajinan tangan tradisional ini dibuat di atas kain beludru dengan berbagai motif. Motif yang sering dijumpai, antara lain dedaunan, bunga-bunga, dan burung.

Sulam kasab dapat ditemukan di berbagai toko suvenir di Aceh.

17. Kerawang Gayo

Kerawang Gayo adalah nama motif untuk hiasan dan pakaian adat Gayo di Aceh Tengah.

Umumnya, kain Gayo dipakai saat resepsi pernikahan dan tarian adat. Namun kini kamu bisa menemukan motif Karawang Gayo pada pakaian sehari-hari, tas, selendang, kotak tisu, dan taplak.

Baca juga: 5 Wisata Menarik di Gayo Takengon Aceh, Kunjungi Usai PPKM

Adapun motif yang sering ditemukan adalah motif bunga kapas, pucuk rebung, awan, dan pagar.

Harga untuk kerawang Gayo mulai dari Rp 15.000 menyesuaikan dengan bentuk kerajinan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

18. Kue Adee 

Kue Adee khas AcehKOMPAS TV Kue Adee khas Aceh

Kue Adee adalah salah satu camilan tradisional khas Aceh yang sering dijadikan oleh-oleh. Kue ini terbuat dari tepung terigu dan ubi atau singkong.

Paduan rasa manis dan gurih menjadikan kue adee memiliki rasa yang unik.

Melansir Kompas.comSabtu, (14/03/2020), Kue ini lahir berkat Rosnah (50), warga asal Meureudu, Pidie Jaya, Aceh. Ia mulai membuat kue adee setelah tragedi tsunami pada 2004 lalu. 

Kini kue adee dapat dibeli di sepanjang jalan nasional Medan-Banda Aceh di kawasan Kabupaten Pidie Jaya.

Harga untuk kue adee mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 40.000.

Baca juga: Kue Adee, Kuliner Khas Aceh yang Legit...

19. Sale Pisang

Sale pisang adalah oleh-oleh yang tidak boleh terlewatkan jika mengunjungi Aceh.

Sale pisang Aceh memiliki cara masak yang berbeda dengan sale pisang pada umumnya.

Baca juga: Rasakan Markisa dari Dataran Tinggi Gayo

Cara memasak sale pisang khas Aceh adalah menjemur pisang hingga kering, selanjutnya ada proses pengesapan, lalu pisang tersebut dibalut oleh gula tebu.

Camilan satu ini memiliki daya tahan yang cukup lama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com