Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaharu, Wewangian Para Raja, dan Jalur Perdagangan Samudera Pasai

Kompas.com - 06/09/2021, 10:18 WIB
Masriadi ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Kejayaan di masa depan

Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara, Prof. Herman Fithra, menyebutkan, pengembangan pelabuhan sejatinya mengacu pada konsep masa lalu.

Adapun konsepnya adalah sektor pertanian digenjot agar kapal-kapal yang masuk ke Aceh kini terisi muatan yang mencukupi.

“Dulu sektor pertanian tumbuh subur, rempah kita banyak. Maka, kapal asing masuk ke Kerajaan Samudera Pasai tidak berangkat kosong dari pelabuhan kita. Sekarang, pertanian kita lemah, maka kapal asing tak bisa berdagang, berangkat kosong itu membuat biaya tinggi,” katanya.

Dia menyarankan agar sektor pertanian seperti rempah kembali dikembangkan seperti masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai.

Baca juga:

 

“Rempah dan hasil pertanian lainnya itu kunci untuk menghidupkan pelabuhan kita. Nadi pelabuhan berdetak lebih kencang dengan sendirinya, petani makmur, karena harga jual jadi tinggi,” jelasnya.

Sejalah dengan Prof. Herman, pengusaha gaharu Terpiadi A Majid menambahkan, saatnya gaharu kembali dibudidayakan secara masif oleh pemerintah.

“Tumbuhan ini mudah dirawat, harga jual mahal, dan ini bisa mengentaskan kemiskinan. Memang kalau bangsa ini mau jau, kita melihat ke era kerajaan lalu menjadikannya modal untuk kejayaan masa depan Aceh,” pungkasnya.

Sumber:

Ambary, Hasan Muarif. 1990. Peranan Beberapa Bandar Utama di Sumatera Abad 7-16 M. dalam Jalur Sutera Melalui Lautan

Reid, Anthony. 2010. Sumatera Tempoe Doeloe dari Marco Polo sampai Tan Malaka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com