Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi 9/11 Ubah Dunia Penerbangan, Langgar Privasi Berdalih Proteksi

Kompas.com - 11/09/2021, 10:10 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Pernyataan tersebut diutarakan Briggs saat ia dan sang istri tengah menunggu penerbangannya menuju London di Bandara Internasional Dallas.

Layanan PreCheck dan Global Entry

Proses pemeriksaan di bandara menimbulkan antrean panjang calon penumpang. Hal ini memunculkan inovasi dari TSA berupa layanan PreCheck dan Global Entry.

Kedua layanan tersebut memungkinkan calon penumpang melewati pemeriksaan tanpa menanggalkan sepatu, jaket, dan ikat pinggang atau mengeluarkan laptop dari dalam tasnya.

Layanan ini bisa dinikmati dengan membayar sejumlah uang dan memberikan informasi pribadi.

PreCheck menanyakan informasi umum seperti riwayat pekerjaan dan alamat pada calon penumpang yang ingin menggunakan layanan tersebut.

Calon penumpang juga diminta memberikan sidik jari dan melakukan pemeriksaan catatan kriminal.

Melalui layanan tersebut, TSA diperbolehkan memeriksa berbagai data pibadi, mulai dari unggahan media sosial, pemberitaan media, dan data lokasi. Bahkan, TSA juga bisa memeriksa bagaimana calon pengguna layanan membelanjakan uang pribadinya.

Baca juga: Kursi Roda dan Benda Lainnya yang Gratis Masuk Bagasi Pesawat

Upaya tersebut ternyata menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat dan advokat privasi.

"Masih belum jelas apakah hal itu berhubungan dengan keamanan penerbangan," ujar seorang ahli privasi di Serikat Kebebasan Sipil Amerika bernama Jay Stanley.

 

Potensi kebocoran data pribadi

Lebih dari 10 juta orang diketahui telah terdaftar dalam PreCheck. TSA menargetkan jumlah tersebut meningkat hingga 25 juta orang.

Banyaknya informasi pribadi yang diberikan dalam layanan PreCheck ini dianggap sangat berisiko. Pendukung privasi beranggapan cara tersebut dapat menempatkan informasi pribadi dalam bahaya.

Saat ini TSA diketahui telah bekerja sama dengan perusahaan penyimpan data bernama Idemia. Mereka berencana menambah dua perusahaan lain untuk menyimpan data para pengguna layanan.

Media sosial dihebohkan dengan adanya forum gosip underground yang disebut sarat ujaran kebencian, perundungan, maupun komentar jahat yang brutal.Shutterstock Media sosial dihebohkan dengan adanya forum gosip underground yang disebut sarat ujaran kebencian, perundungan, maupun komentar jahat yang brutal.

TSA menyatakan pada awal tahun lalu, layanan tersebut juga akan menyimpan foto dari calon pengguna layanan saat mengajukan permohonan PreCheck. Hal tersebut membuat pendukung hak digital merasa khawatir dengan peretasan informasi.

direktur hubungan federal Electronic Frontier Foundation India McKinney mengungkapkan, TSA hanya berfokus pada faktor kemudahan tanpa memikirkan keamanan privasi. Electronic Frontier Foundation merupakan kelompok advokasi untuk hak digital.

"Mereka benar-benar terfokus pada faktor kemudahan dan tidak memperhatikan faktor privasi serta keamanan," ujar McKinney.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com