Calon penumpang juga diminta memberikan sidik jari dan melakukan pemeriksaan catatan kriminal.
Melalui layanan tersebut, TSA diperbolehkan memeriksa berbagai data pibadi, mulai dari unggahan media sosial, pemberitaan media, dan data lokasi. Bahkan, TSA juga bisa memeriksa bagaimana calon pengguna layanan membelanjakan uang pribadinya.
Baca juga: Kursi Roda dan Benda Lainnya yang Gratis Masuk Bagasi Pesawat
Upaya tersebut ternyata menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat dan advokat privasi.
"Masih belum jelas apakah hal itu berhubungan dengan keamanan penerbangan," ujar seorang ahli privasi di Serikat Kebebasan Sipil Amerika bernama Jay Stanley.
Lebih dari 10 juta orang diketahui telah terdaftar dalam PreCheck. TSA menargetkan jumlah tersebut meningkat hingga 25 juta orang.
Banyaknya informasi pribadi yang diberikan dalam layanan PreCheck ini dianggap sangat berisiko. Pendukung privasi beranggapan cara tersebut dapat menempatkan informasi pribadi dalam bahaya.
Saat ini TSA diketahui telah bekerja sama dengan perusahaan penyimpan data bernama Idemia. Mereka berencana menambah dua perusahaan lain untuk menyimpan data para pengguna layanan.
TSA menyatakan pada awal tahun lalu, layanan tersebut juga akan menyimpan foto dari calon pengguna layanan saat mengajukan permohonan PreCheck. Hal tersebut membuat pendukung hak digital merasa khawatir dengan peretasan informasi.
direktur hubungan federal Electronic Frontier Foundation India McKinney mengungkapkan, TSA hanya berfokus pada faktor kemudahan tanpa memikirkan keamanan privasi. Electronic Frontier Foundation merupakan kelompok advokasi untuk hak digital.
"Mereka benar-benar terfokus pada faktor kemudahan dan tidak memperhatikan faktor privasi serta keamanan," ujar McKinney.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.