YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menurunkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021.
Target diturunkan sebesar Rp 6 miliar karena adanya penutupan beberapa kali saat pemberlakuan PPKM.
"Saat Rancangan PBD Perubahan kami usulkan dari eksekutif (PAD) kita turunkan dari Rp 18 Miliar ke Rp 12 Miliar, atau turun Rp 6 miliar," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono, Senin (13/9/2021).
Dijelaskan, PAD pariwisata dari awal tahun sampai dengan sebelum diterapkannya PPKM yaitu sebesar 8.388.121.449.
Baca juga:
Adapun pertimbangan menurunkan target PAD karena beberapa alasan, di antaranya adanya penutupan sejak 3 Juli 2021 lalu, dan kemungkinan saat dibuka nantinya ada persyaratan khusus seperti kuota pengunjung, jam operasional hingga daya tampung tempat wisata.
Selain itu, revisi cuti bersama diperkirakan akan memengaruhi tingkat kunjungan wisata ke Gunungkidul.
"Biasanya cuti bersama mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan," ucap Harry.
Pihaknya pernah menghitung potensi kehilangan PAD sejak ditutup, kunjungan per minggunya sebanyak 40.000 orang dikalikan 10 minggu PPKM Level 3 kemudian dikali rata-rata Rp 5000 untuk pembayaran tiket masuk. Selain itu, untuk belanja para wisatawan di Gunungkidul Rp 81.000.
Belum ada petunjuk untuk uji coba pembukaan
Disinggung mengenai usulan uji coba, Harry mengatakan, pihaknya belum ada petunjuk mengenai usulan ke kementrian Pariwisata, melalui bupati.
"Belum ada perintah maupun petunjuk," ujarnya.
Harry mengakui, meski penutupan kawasan wisata sudah diumumkan, namun setiap akhir pekan masih banyak pengunjung yang datang.
Pihaknya bersama pihak terkait seperti kepolisian dan Satpol PP melakukan penutupan dan penyekatan jalur obyek wisata ke kawasan pantai.
Baca juga:
"Kemarin cukup banyak, ada bis yang terpaksa diputar balik karena kawasan wisata belum buka," katanya.
Sebelumnya, Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Martinus Sakti Givriyanto mengatakan, dari laporan di dua titik penyekatan di simpang Mulo, Wonosari, dan simpang Singkil, Paliyan.
"Dari pagi sampai siang ada sekitar 200-an kendaraan baik roda 2 dan 4 yang harus putar balik," kata Martinus.
Selain melakukan putar balik wisatawan, pihaknya juga mengedukasi joki yang biasa membawa masuk wisatawan ke kawasan wisata pantai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.