Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Pendaki Pemula ke Gunung Parang di Purwakarta, Bagian 1

Kompas.com - 14/09/2021, 07:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Pada 07.24 WIB, kami tiba di sebuah papan petunjuk bertuliskan “M. 400” dan “JT 026” dengan tanda panah ke arah kanan. Kami mengikuti tanda tersebut ke kanan.

Kondisi jalur dari papan petunjuk tersebut bisa dibilang “makin parah”. Dengkul pun mulai gemetar saat melanjutkan pendakian.

Baca juga: Tebing Boyer, Wisata Kekinian Purwakarta yang Tersembunyi di Sukatani

  • Tiba di Pos 2, ada mata air alami

Setelah melalui pendakian yang cukup lama, atau sekitar 20 menitan, kami akhirnya tiba di Pos 2 Gunung Parang atau juga disebut Pos 2 Sumber Air. Kami tiba pukul 07.47 WIB.

Nama tersebut disematkan pada pos lantaran terdapat sumber mata air alami yang kerap dimanfaatkan para pendaki untuk mengisi ulang air minum atau sekadar cuci muka.

Pos ini ditandai dengan batu besar di sisi kiri. Gemercik air dari aliran sumber mata air di samping batu sudah terdengar.

Pos 2 jalur pendakian Gunung Parang via Pesanggrahan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (13/6/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pos 2 jalur pendakian Gunung Parang via Pesanggrahan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (13/6/2021).

Untuk menuju ke sumber mata air itu, kami harus berjalan melewati bebatuan dan semak belukar terlebih dahulu. Sumber mata air ini cukup tersembunyi. Namun, yang jelas posisinya berada di belakang papan petunjuk bertuliskan “Pos 2”.

Baca juga: Liburan Akhir Tahun dengan Suasana Asri di Hotel Daerah Purwakarta

Perjalanan untuk menuju ke pos ini terbilang cukup melelahkan. Selain itu, jalur akan makin menanjak hingga tiba di puncak. Pastikan untuk mengisi ulang botol minum jika air sudah mulai sedikit.

Tidak ada lagi pos untuk istirahat

Kami melanjutkan perjalanan pada 08.27 WIB. Dari Pos 2, kami melewati rumah pohon tua yang letaknya berada pada sisi kanan jalur.

Baca juga: Weekend di Purwakarta Modal Rp 150.000-an, Itinerary Kuliner sampai Wisata Kekinian

Kondisi jalur mulai menantang, terlebih bagi pendaki pemula seperti Kompas.com. Selain itu, pendaki perlu memanfaatkan webbing pada dua jalur lantaran ada jalur yang cukup sulit untuk didaki tanpa bantuan.

Pendaki juga harus melewati dua batang pohon besar yang menghalangi jalur. Namun jika sudah melewati jalur webbing kedua, kamu tidak perlu khawatir.

Jalur pendakian Gunung Parang via Pesanggrahan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (13/6/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Jalur pendakian Gunung Parang via Pesanggrahan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (13/6/2021).

Sebab, jalur webbing kedua tandanya kamu sudah sampai di Camp Area. Ini merupakan “puncak” untuk istirahat sejenak.

Kami tiba di area istirahat itu pada pukul 08.35 WIB. Waktu tempuh dari Pos 2 Sumber Air menuju Camp Area adalah sekitar 1 jam, termasuk waktu kami istirahat beberapa saat selama di tengah pendakian.

Baca juga: Liburan ke Purwakarta, Bisa Naik KA Walahar Express dari Stasiun Kramat Jakarta

Sembari istirahat sejenak, kami menghabiskan waktu untuk menikmati beberapa makanan ringan, meluruskan kaki, sambil leha-leha sebelum melanjutkan pendakian ke puncak yang sebenarnya pada pukul 09.03 WIB.

Turun gunung, naik gunung

Dari Camp Area, kami mengambil jalur yang letaknya tidak jauh dari jalur webbing kedua. Jalur ini membawa kami melintasi hutan dan pada pembukaan jalur menuju puncak Gunung Parang yang sebenarnya.

Guna menuju puncak tersebut, kami harus melewati dua jalur webbing. Pertama, kami harus menuruni jalur yang cukup terjal. Letaknya berada di sisi kiri sebuah batu besar yang bisa digunakan untuk swafoto.

Dari batu ini, kami sudah bisa melihat puncak Gunung Parang yang dikelilingi perbukitan. Tetangga gunung ini, yaitu Gunung Bongkok dan Gunung Lembu pun terlihat.

Namun, keseruan pendakian Gunung Parang tidak berhenti di sini karena kami harus melewati dua jalur webbing yang dilengkapi dengan jurang pada sisi kanan dan kirinya.

Tulisan bersambung ke bagian 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com