Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Pendaki Pemula ke Gunung Parang di Purwakarta, Bagian 2

Kompas.com - 14/09/2021, 08:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

  • Turun gunung sambil merosot

Untuk turun dari puncak gunung, kami melewati dua jalur webbing sebelumnya untuk mencapai Camp Area. Kami tiba di sana sekitar pukul 11.45 WIB.

Namun, kami tidak langsung turun ke basecamp lantaran istirahat sejenak sekitar 20 menit. Lalu, kami turun melewati dua jalur webbing sebelumnya.

Baca juga: Yuk, Ajak Anak Menjelajahi Kerajaan Batu di Purwakarta

Saat turun gunung, menurut Kompas.com, merupakan situasi yang cukup “kritis”. Sebab, persediaan air minum kami mulai menipis.

Meski jalur menurun lebih mudah dibanding dengan saat awal menanjak, kami tetap harus berhati-hati agar tidak terpeleset. Terlebih saat stamina mulai habis.

Beberapa pendaki memilih alternatif untuk “merosot” saat turun karena kaki sudah mulai payah.

Pemandangan perbukitan yang terlihat dari jalur pendakian Gunung Parang via Pesanggrahan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (13/6/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pemandangan perbukitan yang terlihat dari jalur pendakian Gunung Parang via Pesanggrahan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (13/6/2021).

Saat turun, kami sudah tidak bersama rombongan seperti awal. Hanya kelompok yang terdiri dari 2-5 orang saja pada satu waktu.

Baca juga: Mengenal Menong, Sosok Perempuan Cantik Purwakarta

Sebab, ada yang sudah turun lebih dulu, ada yang masih istirahat di Camp Area, bahkan ada yang masih mulai turun dari puncak Gunung Parang yang memiliki tiang bendera.

Kami sempat istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Namun di tengah sesi istirahat, saat gemercik air di Pos 2 mulai terdengar, kami semangat kembali untuk melanjutkan perjalanan.

Baca juga: 7 Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi di Purwakarta!

  • Istirahat di Pos 2 ditemani si “good boy”

Setibanya di Pos 2, kami langsung bergegas melepas sepatu dan duduk lesehan di atas batu besar dekat sumber air.

Kompas.com langsung pergi menuju sumber air untuk mengisi ulang botol, sambil bergegas minum karena sudah mulai dehidrasi.

Di pos ini terdapat sekitar 4-5 pendaki yang sedang istirahat. Pada saat itu, salah seorang dari kami memutuskan untuk menyeduh mi.

Anjing pemandu gunung atau si good boy yang menemani para pendaki turun dari puncak Gunung Parang, pendakian Gunung Parang via Pesanggrahan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (13/6/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Anjing pemandu gunung atau si good boy yang menemani para pendaki turun dari puncak Gunung Parang, pendakian Gunung Parang via Pesanggrahan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (13/6/2021).

Sambil menunggu dia makan, kami pun menghabiskan waktu untuk mengobrol sebelum dikunjungi oleh si “good boy”. Seekor anjing pemandu gunung yang baru saja “menjemput” dua pendaki dari atas.

Usut punya usut menurut salah satu pendaki, ternyata anjing ini menunggu kami untuk turun bersama dengannya.

Baca juga: Museum Apa yang Paling Nyaman? Coba ke Bale Panyawangan Purwakarta!

Bak seorang pemandu gunung andal, si “good boy” sudah hafal dengan jalur turun dari Pos 2 menuju basecamp. Dia pun tidak pernah meninggalkan kami.

Setiap kami berhenti sejenak di tengah perjalanan, dia juga akan berhenti dan menengok ke belakang untuk memastikan apakah kami masih berada di belakangnya atau tidak.

Saat tiba di basecamp, waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB. Kami istirahat di sana hingga pukul 16.00 WIB sebelum berkunjung ke restoran untuk menyantap sate maranggi, dan kembali ke Jakarta pukul 18:15 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com