Beberapa di antaranya adalah gardu pandang berbentuk lambung kapal yang letaknya tidak jauh dari basecamp dan Pos 1, serta dua rumah pohon di Pos 1.
Spot foto ini tidak hanya bisa digunakan pendaki pemula yang ingin mendokumentasikan pengalaman debut mendaki, tetapi juga oleh pendaki pada umumnya yang gemar swafoto.
5. Ada sumber mata air alami
Pos 2 Gunung Parang memiliki sumber mata air alami yang bisa dimanfaatkan. Jika sudah merasa haus tetapi sayang untuk meminum dari perbekalan, kamu bisa memanfaatkan mata air ini.
Baca juga:
Namun, tersedianya webbing pada jalur pendakian mampu membantu pendaki pemula melancarkan perjalanan mereka.
7. Banyak semak belukar untuk menopang tubuh
Gunung Parang memiliki beberapa jalur menanjak yang mungkin akan sulit untuk dilalui tanpa trekking pole.
Kendati demikian, jalur-jalur yang akan dilalui di gunung ini selalu diapit semak belukar, bebatuan besar, dan akar yang bisa dimanfaatkan untuk menopang tubuh.
Bahkan untuk jalur pendakian di Pos 1, pemandangan perbukitan bisa dinikmati tanpa perlu naik ke salah satu dari dua rumah pohon.
Baca juga:
Sementara itu, jalur pendakian dari Pos 2 menuju ke puncak 1 atau area kemah memiliki pemandangan laut lepas di ujung pandangan mata meski tidak sejelas jika dilihat dari puncak 2.
Pemandangan yang disajikan mungkin mampu membuat pendaki pemula lupa akan rasa lelah, dan semakin semangat untuk mencapai puncak.
9. Punya area kemah dengan pemandangan tersembunyi
Area kemah Gunung Parang berada pada puncak 1 gunung tersebut. Area ini cukup tertutup oleh rimbunnya pepohonan yang ada. Kendati demikian, hanya dengan berjalan sedikit ke arah jalur menuju puncak 2, pemandangan yang disuguhi mampu membuat mata terpana.
Selain melihat indahnya puncak 2 atau puncak Gunung Parang yang sebenarnya, ada juga pemandangan Gunung Lembu dan Gunung Bongkok selain hamparan perbukitan dan laut lepas.
Dengan begitu, pengalaman mendaki pertama kali mungkin akan sangat berkesan, sehingga para pendaki pemula tidak sabar untuk mencoba jalur pendakian gunung-gunung lain di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.