Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Pinus Sari Mangunan Sulit Akses Internet, Pemkab Bantul Upayakan Penguat Sinyal

Kompas.com - 16/09/2021, 17:58 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengupayakan penguatan sinyal di kawasan wisata Pinus Sari, Kelurahan Mangunan, Kecamatan Dlingo.

Hal ini untuk mendukung kunjungan wisata selama uji coba buka masa PPKM level 3 DIY yang mengharuskan pengunjung menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Pengelola sudah mempersiapkan dengan baik sesuai standa dari pemerintah pusat hingga kabupaten," kata Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo saat berkunjung ke Pinus Sari, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Pinus Sari Mangunan Terapkan Ganjil Genap untuk Wisatawan Mulai 17 September

Namun, ada satu kendala berupa sinyal provider yang cukup sulit di kawasan hutan pinus. Wisatawan pun banyak yang kesulitan untuk mengakses aplikasi PeduliLindungi. 

Pihak Pemkab Bantul telah berkoordinasi dengan dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bantul dan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY untuk mengatasinya dengan memasang penguat sinyal.

Baca juga: Pinus Sari di Mangunan, Bantul Uji Coba Internal dan Siap Sambut Wisatawan

 

Meski begitu, menurut Joko Pinus Sari tetap siap menyambut wisatawan, sehingga diharapkan bisa memutar kembali perkonomian warga sekitar yang selama ini menggantungkan hidup dari kunjungan wisata. 

Kesulitan untuk mengakses internet

Sementara itu, Ketua Koperasi Notowono, Mangunan, Kecamatan Dlingo, Purwo Harsono telah menyampaikan kepada pemerintah bahwa sinyal provider tidak stabil.

Ia melanjutkan, sebenarnya sudah ada wifi. Namun, kemampuannya terbatas karena jika banyak yang menggunakan, maka internet akan lemot.

Suasana Hutan Pinus Sari, Mangunan, Dlingo, Bantul, Kamis (16/9/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Suasana Hutan Pinus Sari, Mangunan, Dlingo, Bantul, Kamis (16/9/2021)

 

"Ada beberapa wisatawan (dengan) gawai yang dibawa, tidak bisa mengakses (aplikasi PeduliLindungi). Kita pinjamkan pun sulit praktiknya," kata Ipung (panggilan akrab Purwo).

Mengenai kunjungan, Ipung mengakui belum maksimal karena dari kapasitas kunjungan 1.900 orang per hari, kunjungan hanya sekitar ratusan orang.

"Yang datang pun kadang ndak bisa masuk karena mereka membawa anak usia di bawah 12 tahun yang akhirnya memutuskan pulang karena anaknya tidak bisa masuk obyek wisata," ucap dia.

Baca juga: Pinus Sari Mangunan Gantikan Pantai Watu Lumbung untuk Uji Coba Buka

Pihaknya berharap pemerintah menerapkan aturan yang sama di kawasan wisata saat uji coba. Jangan sampai di Pinus Mangunan aturanna ketat, tetapi di tempat wisata lain aturannya longgar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com