Sebelum pandemi, selama acara kebudayaan, biasanya wisatawan juga bisa membeli beragam oleh-oleh khas suku Batak yang dibawa langsung dari Sumut.
“Kita promosikan produk-produk khas Sumut. Kita undang dari sana, yang bikin produk-produk itu, untuk ramaikan pengunjung pada acara tertentu,” jelas Gunin.
Baca juga:
Dahulu, wisatawan bisa membeli kalender Batak berbentuk tabung atau rumah adat suku Batak yang di bawahnya memiliki “rumbai” untuk melambangkan bulan.
Namun, kini kalender Batak tidak lagi dijual karena harga pemasok yang mahal. Meski demikian, wisatawan masih bisa membeli oleh-oleh lain.
Beberapa di antaranya adalah baju sablon dengan gambar Anjungan Sumut, dan pahatan kayu yang harganya mulai dari ratusan ribu Rupiah.
Wisatawan yang ingin mempelajari suku dan kebudayaan Batak bisa melakukannya dengan memanfaatkan jasa pemandu wisata.
Mereka bisa meminta untuk dipandu mengelilingi rumah adat suku Batak di area anjungan, atau hanya di dalam salah satu rumah adat.
Sebelumnya, dikatakan bahwa para perajin oleh-oleh khas Sumut didatangkan langsung dari sana untuk meramaikan acara kebudayaan di anjungan.
Adapun, salah satu oleh-oleh yang bisa didapat adalah kain ulos. Wisatawan bisa membeli sembari bertanya kepada pengrajin kain ulos seputar teknik menenun kain tersebut.
Jika ingin mengetahui agenda acara kebudayaan, serta apakah akan ada kelas menenun ulos atau tidak untuk mempraktikkan pengetahuan yang didapat dari pengrajin, kamu bisa bertanya kepada pihak Anjungan Sumut saat berkunjung nanti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.