Saat memasuki halaman anjungan Sumut, wisatawan akan disambut oleh tumpukan batu setinggi lebih kurang 2 meter yang terletak di depan rumah adat Nias.
Batu itu adalah batu fahombo atau batu yang digunakan dalam tradisi lompat batu. Gunin menuturkan, pria yang bisa melompatinya dianggap sudah dewasa dan siap menikah.
Baca juga: Mendalami Kehidupan Suku Batak Toba di Desa Wisata Huta Tinggi
Jika belum sempat melihat bentuk batu tersebut secara langsung, kamu bisa mampir ke rumah adat Nias di Anjungan Sumut.
Sebelum pandemi Covid-19, Anjungan Sumut kerap mengadakan acara kebudayaan. Salah satunya adalah pentas tari tradisional khas suku Batak.
Terkadang, ada juga pertunjukan lompat batu yang biasa dilakukan pada acara-acara tertentu saja. Perayaan 17 Agustusan, contohnya.
Pada setiap acara kebudayaan, pihak anjungan akan mendatangkan para perajin oleh-oleh langsung dari Sumut.
“Kita promosikan produk-produk khas Sumut. Kita undang dari sana, yang bikin produk-produk itu untuk ramaikan pengunjung pada acara tertentu,” jelas Gunin.
Baca juga: 14 Jenis Ulos, Kain Kebanggaan Suku Batak
Jika beruntung, kamu bisa menghadiri acara kebudayaan saat sedang di Anjungan Sumut. Jangan lupa untuk beli oleh-olehnya.
Saat berbicara tentang suku Batak, terdapat beberapa subsuku yang tidak asing di telinga masyarakat. Sebut saja Batak Toba dan Batak Karo.
Apabila ingin memperluas wawasan seputar subsuku Batak lainnya, serta mengetahui kebudayaan, tradisi, atau cerita rakyat Sumut, kamu bisa mengunjungi Anjungan Sumut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.