KOMPAS.com – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memiliki beragam anjungan dari 34 provinsi di Indonesia yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Anjungan Sumatera Utara (Sumut).
Adapun, anjungan ini letaknya berada di tepi Danau Arsipel Indonesia dan tidak jauh dari Anjungan Sumatera Barat, Anjungan Aceh, dan Anjungan Kalimantan Barat.
Baca juga: Anjungan Sumatera Utara di TMII, Obat Rindu Wisatawan Suku Batak
Jika bingung ingin berkunjung ke anjungan mana, berikut Kompas.com rangkum lima alasan kamu harus mengunjungi Anjungan Sumut di TMII, Jumat (17/9/2021).
Perlu dicatat bahwa saat ini Anjungan Sumut sedang ditutup untuk renovasi. Namun, kamu bisa jadikan tulisan ini sebagai referensi saat anjungan dibuka kembali.
Anjungan Sumut memiliki lima repilika rumah adat dari suku Batak Toba, Karo, Pakpak Dairi, Nias, dan Simalungun.
Kamu bisa melihat bagian dalamnya seperti apa, misalnya dengan berkunjung ke rumah adat Batak Toba.
Baca juga: 6 Kegiatan Wisata di Anjungan Sumatera Utara TMII, Belajar Seputar Kain Ulos
Pemandu Wisata Anjungan Sumut bernama Gunin mengatakan, masing-masing rumah adat memiliki koleksi dari masing-masing suku.
Seperti rumah adat Batak Toba yang memiliki gondang bolon atau koleksi alat musik tradisional khas Batak Toba.
Baca juga: Suku Batak di Sumatera Utara, Nenek Moyangnya dari Asia Selatan
Setiap rumah adat memiliki koleksi unik tersendiri. Untuk Batak Toba, di sana terdapat tongkat Tunggal Panaluan dengan cerita cinta terlarangnya dan boneka Sigale-gale yang diciptakan dari kesedihan seorang raja.
Saat berkunjung, jangan lupa memotret koleksi tersebut sebagai kenang-kenangan, atau sebagai referensi untuk dilihat secara langsung saat berwisata ke Sumut.
Saat memasuki halaman anjungan Sumut, wisatawan akan disambut oleh tumpukan batu setinggi lebih kurang 2 meter yang terletak di depan rumah adat Nias.
Batu itu adalah batu fahombo atau batu yang digunakan dalam tradisi lompat batu. Gunin menuturkan, pria yang bisa melompatinya dianggap sudah dewasa dan siap menikah.
Baca juga: Mendalami Kehidupan Suku Batak Toba di Desa Wisata Huta Tinggi
Jika belum sempat melihat bentuk batu tersebut secara langsung, kamu bisa mampir ke rumah adat Nias di Anjungan Sumut.
Sebelum pandemi Covid-19, Anjungan Sumut kerap mengadakan acara kebudayaan. Salah satunya adalah pentas tari tradisional khas suku Batak.
Terkadang, ada juga pertunjukan lompat batu yang biasa dilakukan pada acara-acara tertentu saja. Perayaan 17 Agustusan, contohnya.
Pada setiap acara kebudayaan, pihak anjungan akan mendatangkan para perajin oleh-oleh langsung dari Sumut.
“Kita promosikan produk-produk khas Sumut. Kita undang dari sana, yang bikin produk-produk itu untuk ramaikan pengunjung pada acara tertentu,” jelas Gunin.
Baca juga: 14 Jenis Ulos, Kain Kebanggaan Suku Batak
Jika beruntung, kamu bisa menghadiri acara kebudayaan saat sedang di Anjungan Sumut. Jangan lupa untuk beli oleh-olehnya.
Saat berbicara tentang suku Batak, terdapat beberapa subsuku yang tidak asing di telinga masyarakat. Sebut saja Batak Toba dan Batak Karo.
Apabila ingin memperluas wawasan seputar subsuku Batak lainnya, serta mengetahui kebudayaan, tradisi, atau cerita rakyat Sumut, kamu bisa mengunjungi Anjungan Sumut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.