Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi Pariwisata Kulon Progo Lewat Tiga Film Pendek Berlatar Tempat Wisata dan Budaya

Kompas.com - 19/09/2021, 19:50 WIB
Dani Julius Zebua,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com – Suatu film bisa mempromosikan keindahan dan tempat wisata yang ada di suatu daerah. Film pun bisa menjadi sarana promosi wisata.

Salah satunya ada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Terdapat film pendek berjudul Menoleh Menoreh yang disutradarai Agoes Kencrot.

Film itu berlatar masa kini, tetapi dibawakan mayoritas dalam bahasa Jawa ngoko atau bahasa keseharian masyarakat Jawa.

Banyak adegan lucu dan menggemaskan sepanjang perjalanan film. Namun menariknya, film ini turut mengeksplorasi beberapa sudut obyek wisata andalan Kulon Progo, seperti Kebun Teh Nglinggo.

Baca juga: Itinerary Wisata Sehari di Pegunungan Menoreh Kulon Progo, Tumpeng Menoreh sampai Gunung Kendil

Film berdurasi 30 menit ini diproduksi untuk menyiasati pariwisata yang terdampak pandemi. Film lantas digarap dengan berlatar potensi pariwisata Kulon Progo, baik tempat wisata hingga pelaku pariwisata.

“Bahwa Kulon Progo punya potensi yang bisa digali. Film adalah salah satu ekonomi kreatif yang ada di Kulon Progo,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Gala Premier Nusa Brata di Taman Budaya Kulon Progo, Sabtu (18/9/2021).

Acara Gala Premier Nusa Brata itu menjadi ajang rilis tiga film dan anugerah bagi para pemain dan insan film Kulon Progo.

Baca juga: Rute Menuju Gunung Kendil Kulon Progo, Membelah Perbukitan Menoreh

Tidak hanya Menoleh Menoreh. Joko melajutkan bagwa Dinas Pariwisata Kulon Progo memproduksi dua dilm pendek lain, yakni Dolan Mulio dan Nusabrata. Keduanya juga disutradarai Agus Kencrot.

Semua film yang didukung Dana Keistimewaan DIY ini dirilis bersama dalam Gala Premier, Sabtu.

“Kita sudah selesai memproduksi tiga judul film, Dolan Mulio, Menoleh Menoreh, dan Nusa Brata,” kata Joko.

Film Menoleh Menoreh

Adapun, dilm Menoleh Menoreh menceritakan kisah Jula (Rio Srundeng) dan Juli (Tatang Delon). Mereka adalah kakak beradik dan hidup di rumah Jawa bentuk limasan yang jamak ditemui di Kulon Progo.

Rumah itu mungil, tetapi asri. Sebagian berupa bata ekspos dan sebagian lagi dari anyaman bambu.

Bujang kakak beradik ini punya angan-angan mengubah nasib secara instan. Keinginan ini muncul mendadak setelah mengingat kembali tembang yang kerap dilantunkan orangtua mereka.

Kebun Teh NglinggoDok. DINPAR.KULONPROGOKAB.go.id Kebun Teh Nglinggo

Tembang orang Jawa memang sarat makna. Menurut pendapat keduanya, makna yang tersirat adalah tentang harta di kahyangan, setelah mengikuti liuk seperti ular dan tak jauh dari bukit sebesar gajah.

Petualangan memburu harta dimulai dari sini. Mereka meyakini di ujung pencarian nanti, ada harta peninggalan orangtua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com